Nasir Djamil Desak Korlantas Bertransformasi Digital

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Parlemen – Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, mendorong Korlantas Polri untuk melakukan transformasi digital menyeluruh dengan mengusung konsep Police Point Zero.
Ia menilai, digitalisasi bukan hanya soal efisiensi, tetapi soal keselamatan dan wajah baru pelayanan publik.
“Transformasi digital penting untuk membentuk wajah baru kepolisian lalu lintas,” kata Nasir dalam keterangannya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (20/6/2025).
“Kalau ‘rupa’-nya buruk, bukan hanya cermin kita yang retak, tapi juga bisa merusak cermin orang lain.”
Police Point Zero: Lompatan Inovasi atau Sekadar Wacana?
Politikus PKS itu menilai konsep Police Point Zero harus menjadi lompatan konkret, bukan jargon. Korlantas, kata dia, perlu hadir lebih adaptif, modern, dan responsif terhadap realitas jalanan yang makin kompleks.
Ia menekankan, pelayanan publik di bidang lalu lintas tidak boleh berhenti di “gedung-gedung ber-AC”, tetapi harus menjawab keresahan masyarakat: kemacetan, kecelakaan, dan kekacauan lalu lintas yang berulang.
Jalan Rusak, Data Buram, Keselamatan Terancam
Nasir juga mengkritisi sejumlah masalah mendasar yang memperburuk kondisi lalu lintas di Indonesia. Ia menyoroti peningkatan jumlah kendaraan yang tidak seimbang dengan pertambahan ruas jalan.
“Ruas jalan tidak bertambah signifikan, tapi kendaraan bermotor terus masuk, itu karena ada cuan di baliknya,” ujar Nasir.
“Pemerintah perlu berpikir ulang soal kebijakan industri otomotif dan perencanaan infrastruktur.”
Ia menambahkan, jalan rusak yang digali dan ditimbun asal-asalan kerap menjadi jebakan maut. Tanpa koordinasi lintas sektor yang jelas, kebijakan penanganan lalu lintas hanya menjadi tambal sulam.
Kerja Sama Lintas Sektor, Bukan Sekadar Sama-Sama Kerja
Nasir Djamil mengingatkan, penanganan lalu lintas tidak cukup dengan pendekatan sektoral. Ia menyerukan sinergi konkret antarlembaga, termasuk pemerintah daerah, kementerian teknis, dan Polri.
“Kita butuh kerja sama, bukan hanya sama-sama kerja,” tegas Nasir.
“Kalau jalan digali siang hari, ditimbun asal-asalan malamnya, masyarakat bisa celaka. Ini harus diakhiri.”
Daerah 6 hari yang lalu

Dunia | 6 hari yang lalu
Opini | 6 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Keamanan | 4 hari yang lalu
Politik | 3 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Dunia | 5 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu