MTQ Internasional Bukan Sekadar Lomba! Menag: Simbol Toleransi dan Kebersamaan
RAJAMEDIA.CO - Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional yang digelar di Indonesia bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan juga simbol toleransi dan kebersamaan antarumat beragama. Menurutnya, hal ini tercermin dari keterlibatan pemeluk lintas agama dalam pelaksanaannya.
"Panitianya bukan hanya dari umat Islam, tetapi juga melibatkan pemeluk agama lain. Bahkan, Mars MTQ pernah dinyanyikan oleh kelompok paduan suara Katolik dan Protestan. Ini menunjukkan bahwa MTQ Internasional di Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi," ujar Menag dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/1).
MTQ Jadi Pesta Rakyat yang Berkelanjutan
Menag menyebut MTQ di Indonesia bukan sekadar acara tahunan, tetapi telah menjadi pesta rakyat yang digelar secara sistematis dan berjenjang. Setiap tahunnya, setidaknya terdapat 28 ajang MTQ yang dilaksanakan, mulai dari tingkat RT, RW, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, hingga internasional.
Menurutnya, pola pelaksanaan ini menjadikan Indonesia satu-satunya negara di dunia yang secara konsisten dan masif mengadakan MTQ dalam skala besar.
"Saya sudah mengunjungi hampir semua negara, dan tidak ada satu pun yang menggelar MTQ seperti Indonesia. Tidak heran jika para delegasi kita selalu unggul dan sering menyabet juara pertama di berbagai ajang internasional," ungkapnya.
Al-Qur’an, Kitab Paling Laris di Dunia
Dalam kesempatan yang sama, Menag juga menyoroti tingginya minat masyarakat dunia terhadap kitab suci Al-Qur’an. Ia mengungkapkan bahwa menurut sebuah majalah perbukuan di Amerika, Al-Qur’an adalah kitab dengan jumlah cetakan terbanyak di dunia, melampaui buku-buku best seller lainnya.
"Novel The Da Vinci Code yang pernah fenomenal saja hanya terjual lima juta eksemplar dalam satu tahun. Sementara Al-Qur’an, oplahnya jauh melampaui angka tersebut, baik di Amerika maupun di negara-negara Eropa," jelasnya.
Menag menilai, fenomena ini membuktikan bahwa Al-Qur’an tidak hanya menarik perhatian umat Islam, tetapi juga ilmuwan dan akademisi yang terus mengkajinya.
"Semakin dikaji, semakin banyak rahasia yang terungkap tentang kedahsyatan Al-Qur’an," tandasnya.
Dengan konsep penyelenggaraan yang inklusif dan dukungan masyarakat lintas agama, MTQ Internasional di Indonesia tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga wadah persatuan dan harmoni dalam keberagaman.
Sumber: Kemenag
Daerah 6 hari yang lalu
Daerah | 5 hari yang lalu
Dunia | 5 hari yang lalu
Pendidikan | 5 hari yang lalu
Dunia | 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Dunia | 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Keamanan | 5 hari yang lalu