Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

MTQ Internasional Bukan Sekadar Lomba! Menag: Simbol Toleransi dan Kebersamaan

Laporan: Firman
Kamis, 30 Januari 2025 | 14:15 WIB
Menteri Agama Nasarudin Ummar memberikan keterangan pers terkait MTQ Internasional. [Foto: Dok Kemenag/RM}
Menteri Agama Nasarudin Ummar memberikan keterangan pers terkait MTQ Internasional. [Foto: Dok Kemenag/RM}

RAJAMEDIA.CO - Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional yang digelar di Indonesia bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan juga simbol toleransi dan kebersamaan antarumat beragama. Menurutnya, hal ini tercermin dari keterlibatan pemeluk lintas agama dalam pelaksanaannya.
 

"Panitianya bukan hanya dari umat Islam, tetapi juga melibatkan pemeluk agama lain. Bahkan, Mars MTQ pernah dinyanyikan oleh kelompok paduan suara Katolik dan Protestan. Ini menunjukkan bahwa MTQ Internasional di Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi," ujar Menag dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/1).
 

MTQ Jadi Pesta Rakyat yang Berkelanjutan
 

Menag menyebut MTQ di Indonesia bukan sekadar acara tahunan, tetapi telah menjadi pesta rakyat yang digelar secara sistematis dan berjenjang. Setiap tahunnya, setidaknya terdapat 28 ajang MTQ yang dilaksanakan, mulai dari tingkat RT, RW, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, hingga internasional.
 

Menurutnya, pola pelaksanaan ini menjadikan Indonesia satu-satunya negara di dunia yang secara konsisten dan masif mengadakan MTQ dalam skala besar.
 

"Saya sudah mengunjungi hampir semua negara, dan tidak ada satu pun yang menggelar MTQ seperti Indonesia. Tidak heran jika para delegasi kita selalu unggul dan sering menyabet juara pertama di berbagai ajang internasional," ungkapnya.
 

Al-Qur’an, Kitab Paling Laris di Dunia
 

Dalam kesempatan yang sama, Menag juga menyoroti tingginya minat masyarakat dunia terhadap kitab suci Al-Qur’an. Ia mengungkapkan bahwa menurut sebuah majalah perbukuan di Amerika, Al-Qur’an adalah kitab dengan jumlah cetakan terbanyak di dunia, melampaui buku-buku best seller lainnya.
 

"Novel The Da Vinci Code yang pernah fenomenal saja hanya terjual lima juta eksemplar dalam satu tahun. Sementara Al-Qur’an, oplahnya jauh melampaui angka tersebut, baik di Amerika maupun di negara-negara Eropa," jelasnya.
 

Menag menilai, fenomena ini membuktikan bahwa Al-Qur’an tidak hanya menarik perhatian umat Islam, tetapi juga ilmuwan dan akademisi yang terus mengkajinya.
 

"Semakin dikaji, semakin banyak rahasia yang terungkap tentang kedahsyatan Al-Qur’an," tandasnya.
 

Dengan konsep penyelenggaraan yang inklusif dan dukungan masyarakat lintas agama, MTQ Internasional di Indonesia tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga wadah persatuan dan harmoni dalam keberagaman.

 

Sumber: Kemenagrajamedia

Komentar: