Ini Kesaksian Neni Pegawai Kemendiktisaintek yang Diduga Dipecat Menteri Satryo
RAJAMEDIA.CO - Jakarta - Seorang pegawai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Neni Herlina memberikan kesaksian terkait pemecatannya secara sepihak oleh Menteri Diktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Pemecatan ini lantas memicu aksi solidaritas dari ratusan pegawai Ditjen Dikti. Neni berharap pengalamannya menjadi pelajaran agar tidak ada lagi ketidakadilan serupa di lingkungan kerjanya.
"Saya tidak ingin kejadian ini terulang. Teman-teman saya bekerja dalam suasana mencekam dan ketakutan. Saya tidak ingin ada lagi Neni-Neni lain yang diperlakukan semena-mena seperti ini," ujar Neni, Senin kepada wartawan (20/1).
Aksi Solidaritas dari Pegawai Ditjen Dikti
Peristiwa ini mendorong Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti menggelar unjuk rasa memprotes kebijakan Mendiktisaintek.
Ketua Paguyuban Pegawai, Suwitno, menyebut bahwa aksi ini spontanitas dan dipicu oleh perlakuan yang dianggap tidak adil.
"Ibu Neni sebenarnya melayani kebutuhan rumah tangga kementerian ini. Namun, mungkin ada kesalahpahaman dalam tugas yang kemudian berkembang menjadi fitnah," jelas Suwitno di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta.
Suwitno menyoroti bahwa pemecatan Neni tidak sesuai dengan prosedur dan regulasi yang berlaku.
"Kalau memang ada kesalahan, ada mekanisme penjatuhan hukuman disiplin. Tapi ini tidak dilakukan. Bahkan, Neni diusir dan diberhentikan tanpa dasar yang jelas," tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya mengikuti aturan penyelesaian masalah pegawai sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, seperti PP 1994.
"Senin Hitam" sebagai Aksi Protes
Pemecatan yang terjadi pada Jumat (17/1/2025) tersebut menjadi pemicu aksi solidaritas bertajuk "Senin Hitam." Lebih dari 235 pegawai Ditjen Dikti berkumpul di depan kantor pusat Kemendiktisaintek, Jakarta, mengenakan pakaian hitam sebagai simbol duka.
"Kami melihat ada ketidakadilan. Aksi ini murni spontanitas sebagai bentuk solidaritas terhadap Neni dan untuk menuntut keadilan," ungkap Suwitno.
Desakan untuk Evaluasi Kebijakan
Para pegawai Ditjen Dikti mendesak adanya evaluasi terhadap kebijakan Mendiktisaintek agar tidak ada lagi pegawai yang menjadi korban ketidakadilan.
"Semoga kejadian ini membuka mata para pemangku kebijakan untuk memperhatikan nasib pegawai dan menjalankan aturan dengan adil," tutup Suwitno.
Nasional 4 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Peristiwa | 3 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Gaya Hidup | 3 hari yang lalu
Opini | 22 jam yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Peristiwa | 3 hari yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu