Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Inflasi Cabai Merah Masih Panas, BPS Ingatkan Tekanan Harga Belum Reda

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 30 Desember 2025 | 10:55 WIB
Ilustrasi pedagang kebutuhan bahan pokok di Tangerang - Repro -
Ilustrasi pedagang kebutuhan bahan pokok di Tangerang - Repro -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Ekonomi — Wakil Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sonny Harry Budiutomo Harmadi mengungkapkan inflasi cabai merah pada Desember masih tergolong tinggi dan perlu mendapat perhatian serius. 
 

Penilaian tersebut disampaikan berdasarkan data historis serta perkembangan inflasi sepanjang 2025 yang menunjukkan tekanan harga signifikan pada komoditas pangan strategis tersebut.
 

Sonny memaparkan, pada Desember 2024, cabai merah bahkan mencatat inflasi bulanan yang sangat tinggi, mencapai 61,67 persen.
 

Inflasi Year to Date Tembus 69,59 Persen
 

Lebih lanjut, Sonny menjelaskan bahwa secara year to date (ytd) dari Januari hingga November 2025, inflasi cabai merah nasional telah mencapai 69,59 persen.
 

“Kalau kita perhatikan inflasi year to date dari Januari sampai November 2025, inflasi cabai merah nasional sudah mencapai 69,59 persen. Ini sangat tinggi kenaikan harga dari cabai merah,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Pangan Daerah Tahun 2025 di Jakarta, Senin (29/12/2025).
 

Menurutnya, lonjakan tersebut menempatkan cabai merah sebagai salah satu komoditas dengan tekanan harga paling signifikan sepanjang 2025.
 

Cabai Merah Jadi Sumber Tekanan Inflasi
 

Sonny menilai, tingginya inflasi cabai merah tidak bisa dipandang sebagai fenomena musiman biasa. Pergerakan harga yang konsisten tinggi menunjukkan adanya persoalan pada sisi produksi, distribusi, maupun pasokan yang perlu ditangani secara terintegrasi.
 

“Secara historis, kenaikan harga cabai merah ini tergolong sangat tinggi dan menjadi perhatian utama dalam pengendalian inflasi pangan,” tegasnya.
 

Wamendagri Minta Daerah Tingkatkan Kewaspadaan
 

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus meminta pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan harga cabai merah dan komoditas pangan lainnya.
 

Ia menegaskan, pemantauan intensif dan intervensi harga harus diperkuat, terutama di daerah-daerah dengan tingkat inflasi pangan yang tinggi.
 

Pengendalian Inflasi Berbasis Data
 

Akhmad Wiyagus menekankan bahwa pengendalian inflasi pangan harus dilakukan secara berbasis data dan tren harga, bukan sekadar reaktif.
 

“Langkah berbasis data sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat,” ujarnya.
 

Pemerintah pusat dan daerah diharapkan bergerak seirama agar lonjakan harga cabai merah tidak berlarut dan menjadi beban berkepanjangan bagi masyarakat.rajamedia

Komentar: