Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Dunia Harus Ancam Israel Jadikan Musuh Bersama, Ingatkan Pengalaman Holocaust

Laporan: Zulhidayat Siregar
Senin, 11 Agustus 2025 | 17:48 WIB
Anggota DPD RI KH. Muhammad Nuh berfoto dengan sejumlah peserta aksi damai bela Palestina di halaman Masjid Raya Al-Mashun, Medan, Minggu, 13 Oktober 2024. - Istimewa -
Anggota DPD RI KH. Muhammad Nuh berfoto dengan sejumlah peserta aksi damai bela Palestina di halaman Masjid Raya Al-Mashun, Medan, Minggu, 13 Oktober 2024. - Istimewa -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Isu Palestina - Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh menyambut baik berbagai upaya diplomasi dunia dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Namun menurutnya yang paling penting adalah bagaimana menekan Israel agar menghentikan kekejamannya terhadap warga Palestina.

 

Hal itu disampaikannya menanggapi dukungan sejumlah negara besar terhadap kemerdekaan Palestina belakangan ini seperti seperti Prancis, Inggris, Kanada dan munculnya Deklarasi New York pada 28-30 Juli 2025 lalu.

 

Deklarasi New York merupakan hasil Konferensi Internasional untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi dua negara di markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) yang diinisiasi Arab Saudi dan Prancis.

 

"Kalau saya cenderung dalam (menyikapi) dunia diplomasi di tingkat global, itu boleh saja dimunculkan wacana itu. Saya pikir tidak apa-apa di tingkat opini dunia, (isu kemerdekaan Palestina) bagus digalang terus. Itu sisi positif insya Allah," jelasnya kepada Raja Media Network (RMN) Senin (11/8/2025).

 

Kiai Nuh: Kalau Sekadar Opini, Israel Tidak akan Peduli

 

Senator dari Sumatera Utara ini sendiri bersyukur dukungan negara-negara terhadap kemerdekaan Palestina terus bermunculan. Menurutnya kini hanya tinggal beberapa negara saja yang belum menyatakan dukungan. Itu pun tidak lepas karena adanya tekanan dari Israel dan sekutunya AS.

 

"Jadi saya pikir, kekuatan-kekuatan dunia bagus memberikan dukungan. Bahkan Australia yang belum mengakui Palestina secara resmi pun, dukungan dari masyarakatnya menguat. Itu menarik demonstrasi beberapa hari lalu di Sydney," ucapnya.

 

Namun KH Muhammad Nuh menilai membesarnya dukungan terhadap kemerdekaan Palestina ini tidak akan diperdulikan oleh Israel. Hal ini berkaca dari berbagai pengalaman sebelumnya di mana kecaman-kecaman masyarakat dunia terus diabaikan oleh negara Yahudi tersebut.

 

"Sikap Israel dari dulu juga seperti itu bahwa kalau hanya sekedar opini tidak mempan," ungkapnya.

 

Perlu Aksi Nyata Menghentikan Kekejaman Israel

 

Karena itu yang harus dilakukan adalah berbuat secara konkret untuk menghentikan kebrutalan Israel terhadap warga Palestina yang terus berlangsung hingga hari ini. Bahkan kini berencana mengambil alih Gaza.

 

"Perlu langkah-langkah yang lebih bisa dirasakan oleh Israel bahwa perilakunya itu harus dihentikan," tegas politikus yang juga tokoh agama ini.

 

Bahkan bila perlu, dunia perlu mengancam Israel bahwa pengalaman buruk yang dialami warga Yahudi pada masa Nazi Jerman tidak tertutup kemungkinan akan terulang kalau negara Zionis itu masih terus semena-mena terhadap warga Palestina.

 

"Jadi pengalaman warga Yahudi diperlakukan oleh Nazi umpamanya, itu perlu diingat-ingatkan. Jangan sampai balik kembali. Kan Nazi pernah membantai orang-orang Yahudi. Artinya (Israel) jadi musuh bersama," tandasnya.

 

Berkaca dari Pengalaman Kemerdekaan Indonesia

 

Karena, katanya menekankan, kekuatan diplomasi saja tidak cukup untuk menekan Israel. Tapi harus dibarengi dengan pendekatan kekuasaan, termasuk penggunaan kekuatan. Seperti pengalaman rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

 

"Pengalaman kemerdekaan kita misalnya. Kita mengikuti diplomasi dan lain sebagainya. Tapi kita juga punya kesiapan menghadapi, katakanlah Belanda dan sekutu mau kembali, kita juga sikapi dengan tegas," demikian KH Muhammad Nuh.rajamedia

Komentar: