Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Damai Ahok

Oleh: Dahlan Iskan
Senin, 26 Agustus 2024 | 05:21 WIB
Ilustrasi Disway, Damai Ahok.
Ilustrasi Disway, Damai Ahok.

RAJAMEDIA.CO - Disway - KALAU saja Anies jadi dicalonkan oleh PDI-Perjuangan untuk jabatan gubernur Jakarta, saya melihatnya dari dua sisi. Baik dan buruk.

 

Sisi baiknya: PDI-Perjuangan menunjukkan sikap kebangsaan yang luar biasa. Anies yang di masa lalu dicitrakan sebagai lambang ''kanan'' dirangkul oleh partai yang dicitrakan sebagai ''kiri''.

 

Itu tidak hanya baik. Itu luar biasa baik. Bagi bangsa. Bagi pendidikan kebangsaan. Yang kanan bisa bergeser ke kiri. Yang kiri mau bergeser ke kanan.

 

Terbentuklah kekuatan kanan dalam dan kiri dalam.

 

Bahkan, kalau bisa, mereka bergeser ke tengah. Alangkah hebatnya bangsa ini.

 

Terlalu hebat. Tidak baik. Jangan juga berharap terlalu hebat seperti itu. Tidak harus semua pihak di tengah persis. Bisa di kiri dalam dan di kanan dalam pun sudah sangat bagus.

 

Dan itu bagi PDI-Perjuangan bukan hal baru. Abdullah Azwar Anas adalah kader NU murni. Sebelum lahir pun ia sudah NU. Ketika bayi ia jadi bayi NU. Anak NU. Pelajar NU. Pemuda Ansor NU. Politikus NU.

 

Berkat prestasinya Azwar Anas direkrut oleh PDI-Perjuangan. Ia dicalonkan jadi bupati Banyuwangi. Berhasil. Terpilih. Berhasil.

 

Mampu membangun Banyuwangi –bahkan setengah menyulapnya– dengan istimewa. Jadilah Banyuwangi model pembangunan kabupaten ideal di Indonesia.

 

Anas terus setia pada partai Banteng. Ia dicalonkan kembali untuk periode kedua. Terpilih lagi.

 

Selanjutnya Anda sudah tahu: nama Banyuwangi begitu harum. Pun istrinya ikut mendapat nama besar Anas: terpilih sebagai bupati Banyuwangi berikutnya.

 

PDI-Perjuangan masih ingin menjadikan Anas calon wakil gubernur Jatim. Sial. Ada jejak digital soal dada dan paha. Ia ejakulasi sebelum waktunya klimaks.

 

Anas adalah contoh ideal orang kanan yang bergeser ke kiri. Ia mau. Ia mampu. Tentu sebagai orang kanan ia tidak mungkin bergeser terlalu ke kiri. Jadilah ia orang tengah.

 

Posisi orang yang berada di tengah kadang sangat sulit. Seperti terjepit. Oleh kanan ia dianggap "murtad". Oleh kiri ia dianggap masih "munafik".

 

Kadang posisi seperti itu sangat menyiksa. Tapi ada juga nikmatnya di posisi dijepit.

 

Saya bisa membayangkan betapa sulit posisi Anas di saat Jokowi dan Megawati berseberangan. Sebagai orang tengah ia terlihat berhasil bermain sebagai safety player.

 

Sebagai partai terbuka PDI-Perjuangan membuktikan diri bisa membuka diri untuk siapa saja.

 

Tentu akan banyak suara keberatan dari kubu PDI-Perjuangan sendiri. Terutama dari kubu kader militan. Yang seumur hidup mereka membela partai. Yang semua risiko sudah diambil demi partai. Kok ketika tiba masanya panen, hasil panen itu diberikan kepada orang lain.

 

Mereka tentu marah. Pun sampai gondok. Atau sebaliknya.

 

Orang seperti Ahok –yang sampai berani berseberangan dengan Jokowi demi partai– mungkin bisa mewakili perasaan yang paling marah. Apalagi ia punya sejarah luka yang dalam dengan Anies.

 

Kalau jadi Anies dicalonkan oleh PDI-Perjuangan saya sangat berdebar menantikan apa yang akan dilakukan orang seperti Ahok.

Itulah sisi buruknya. Wassalam.

 

Ups...bukan hanya itu. Ada sisi buruk yang lain. Yakni apabila niat pencalonan Anies hanyalah sebatas untuk membalas dendam kepada kubu Jokowi.

 

Semua agama mengajarkan: dendam tidak menyelesaikan persoalan. Dendam adalah musuh kedamaian. Negara ini harus damai. Rakyat harus damai.

 

Semoga semua makhluk hidup penuh dengan damai.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Prof Sutiman (kanan) bersama Dahlan Iskan.--
Nano Sutiman
Senin, 16 September 2024
Dahlan Iskan di Cofiesta, Galaxy Mall 3, Surabaya.-HARIAN DISWAY-
Kopi Bahagia
Minggu, 15 September 2024
Wajah baru Hotel Bali Beach dan The Meru. [Foto: Disway]
Wajah Baru
Sabtu, 14 September 2024
Patung Yesus di Sibea-Bea Samosir dari dua sisi (depan dan belakang) - Berita Mujizat -
Katolik Kristen
Jumat, 13 September 2024
Beragam ekspresi Donald Trump dan Kamala Harris saat debat Pilpres AS 2024. -The Australian-
Jaksa Terdakwa
Kamis, 12 September 2024
Machmud bersama ayahnya ketika sowan ke rumah Dahlan Iskan di Pacet, Mojokerto. [Disway]
Machmud Algae
Rabu, 11 September 2024