BMKG Ungkap Kekeringan Ekstrem Landa Tejakula Bali, 60 Hari Tak Turun Hujan!

RAJAMEDIA.CO - Denpasar, Kekeringan - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi kekeringan ekstrem di Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali. Wilayah ini masuk status awas kekeringan setelah tidak mengalami hujan lebih dari 60 hari.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Bali, Aminudin Ar Roniri, menyampaikan status awas ini berarti probabilitas curah hujan kurang dari 20 milimeter per dasarian dengan peluang di atas 70 persen. "Nilai indeks curah hujan paling tinggi minus 2," ujarnya di Denpasar, Sabtu (11/10/2025).
Tejakula Masuk Kategori Awas
Wilayah Tejakula diperkirakan mengalami kekeringan meteorologis, yaitu kondisi kering pada periode tertentu akibat berkurangnya curah hujan atau musim kemarau panjang. Kekeringan meteorologis ini menjadi indikator awal potensi kekeringan hidrologis yang berdampak pada ketersediaan air.
Selain Tejakula, wilayah lain yang masuk kategori siaga kekeringan adalah Kecamatan Kubu di Kabupaten Karangasem. Kategori siaga menandakan prakiraan probabilitas curah hujan kurang dari 20 milimeter per dasarian.
Kekeringan Diprediksi Tak Meluas
Aminudin menyebutkan, potensi kekeringan ekstrem ini diproyeksikan tidak akan meluas. Desember 2025 diperkirakan sudah memasuki awal musim hujan di sebagian besar wilayah Bali, termasuk Buleleng dan Karangasem.
"Sebelum masuk musim hujan tentu akan didahului dengan hujan ringan sampai sedang sebagai pertanda akan masuk musim hujan," kata Aminudin.
Puncak Musim Hujan Bali
BMKG memperkirakan puncak musim hujan di Bali akan terjadi pada Januari-Februari 2026. Sebanyak 55 persen dari 20 zona musim di Bali diperkirakan memasuki puncak musim hujan pada Februari 2026, sementara 45 persen sisanya pada Januari 2026.
Krisis Air Bersih di Lombok Barat
Sementara itu, BPBD Kabupaten Lombok Barat terus bekerja keras menangani krisis air bersih yang melanda lima kecamatan akibat kekeringan berkepanjangan. Kelima wilayah terdampak tersebut adalah Kecamatan Sekotong, Lembar, Gerung, Kuripan, dan Batulayar.
Kabid Darurat dan Logistik BPBD Lombok Barat, Toni Hidayat, mengungkapkan pihaknya sudah menyalurkan air bersih dengan dukungan berbagai stakeholder.
"Kami mendropping air bekerja sama dengan Bank NTB Syariah, PDAM Giri Menang, dan Damkar dan difokuskan ke lima kecamatan terdampak kekeringan," jelasnya, Senin (6/10/2025).
Daerah 3 hari yang lalu

Keamanan | 6 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Parlemen | 4 hari yang lalu
Ekbis | 5 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Parlemen | 3 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu