Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

AS Ngamuk Tarif Naik 32 Persen, Said Abdullah: WTO Jangan Jadi Boneka Adidaya!

Laporan: Halim Dzul
Minggu, 06 April 2025 | 11:19 WIB
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah. - Foto: Dok Humas DPR -
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah. - Foto: Dok Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta – Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah naik pitam soal aksi sepihak Presiden AS Donald Trump yang main hajar tarif 32 persen buat produk ekspor Indonesia. 
 

Menurut dia, langkah ngawur ini harus dilawan lewat jalur resmi dunia: WTO harus dibangunkan dari tidur panjangnya!
 

"Pemerintah jangan cuma diam. Ambil inisiatif, ajak dunia ingatkan WTO agar kembali ke khitahnya! Ini soal keadilan perdagangan global, bukan panggung adidaya doang!" seru Said dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (6/4/2025).
 

Politisi senior PDI-Perjuangan itu tegas bilang, langkah gegabah AS bisa nyeret dunia ke krisis ala zaman Mckinley—saat proteksionisme jadi-jadian bikin perekonomian ambrol. Apalagi negara-negara besar lain seperti Eropa, Tiongkok, dan Kanada udah ancang-ancang balas dendam dagang.
 

"Trump ini makin ugal-ugalan, produk kita dihajar tarif 32 persen. Kalau dibiarin, bisa-bisa ekspor kita megap-megap," kata Said.
 

Ekonomi Domestik Juga Lagi Ringkih
 

Bukan cuma perang dagang yang bikin waswas, di dalam negeri sendiri kondisi juga lagi ringkih. Said ngingetin pemerintah soal daya beli yang melorot, pasar keuangan yang gonjang-ganjing, dan investor yang mulai mikir dua kali.
 

Makanya, selain gebrak WTO, Said minta pemerintah sigap:

 

1. Jaga produk ekspor tetap punya daya saing

2. Cari pasar alternatif, jangan tergantung AS

3. Pastikan devisa hasil ekspor balik ke Indonesia, jangan lari ke luar

4. Dorong skema currency swap biar gak cuma andelin dolar AS

5. Perkuat hedging fund buat jaga stabilitas pembayaran impor

6. Siapkan kebijakan fiskal contra-cyclical, bantu dunia usaha tetap hidup

"Pemerintah juga kudu beresin pasar saham dan keuangan kita. Bikin lebih ramah, lebih terbuka buat investor. Jangan sampai yang masuk malah kabur," cetusnya.
 

Said juga wanti-wanti pentingnya komunikasi publik yang jujur, jelas, dan dialogis. Karena, katanya, di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, pelaku usaha butuh kepastian dari suara pemerintah sendiri.
 

"Jangan kasih panggung cuma buat ketakutan. Bangun harapan. WTO harus diingatkan, dan dunia harus kembali ke jalan perdagangan yang sehat dan adil," tutupnya tajam.
 

Dunia boleh goyang, tapi Indonesia jangan goyah!rajamedia

Komentar: