Yusril Pastikan Visa Mahasiswa Palestina Aman, RI Tetap Konsisten Dukung Kemerdekaan!

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, 2 Maret 2025 – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan segera menerbitkan visa baru bagi mahasiswa Palestina penerima beasiswa RI.
Pernyataan Yusril disampaikan menanggapi laporan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, dalam pertemuan di Jakarta, Rabu (26/2/2025).
"Apabila nanti mereka kembali ke sini, saya katakan itu tidak masalah. Kami akan segera memberikan visa baru atau memperpanjang visa yang telah diberikan kepada mereka," ujar Yusril, Sabtu (1/3).
Diketahui, belasan mahasiswa Palestina yang tengah menempuh pendidikan di Indonesia mengalami kendala administrasi akibat visa mereka kedaluwarsa. Mereka sebelumnya terjebak di Palestina karena situasi perang yang berkepanjangan.
Dukungan RI Tak Pernah Luntur
Tak hanya soal visa, Yusril juga menyoroti upaya diplomasi Palestina di PBB untuk meningkatkan statusnya dari negara pengamat non-anggota menjadi anggota penuh. Menurutnya, di tengah perubahan peta politik dunia, Palestina harus memanfaatkan momentum untuk memperkuat posisinya.
"Kita tahu bahwa secara militer tidak mungkin dilakukan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Palestina karena ketidakseimbangan kekuatan militer dengan Israel. Maka, jalur diplomasi adalah yang paling memungkinkan," tegasnya.
Yusril pun memastikan bahwa sejak 1948, Indonesia tak pernah goyah dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Ia berharap negara-negara Arab lebih kompak dalam menyuarakan dukungan untuk perjuangan Palestina.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza Porak-poranda
Dalam pertemuan itu, Menko juga menyinggung nasib Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang kini tak bisa beroperasi akibat serangan brutal Israel. MER-C, lembaga yang membangun rumah sakit tersebut dengan dana rakyat Indonesia, meminta pemerintah RI membantu memperbaiki fasilitas kesehatan itu.
Namun, status rumah sakit yang berdiri di atas tanah wakaf Palestina ini masih menjadi tanda tanya. Hingga kini, belum ada keputusan apakah MER-C akan kembali mengelola atau pemerintah Palestina akan mengambil alih.
"Sekarang karena keadaannya rusak, apakah mau dikelola kembali oleh MER-C atau langkah apa yang dilakukan oleh pemerintah Palestina? Tapi sampai hari ini, belum ada kejelasan karena situasi di Gaza masih sangat tidak memungkinkan," jelas Yusril.
Dubes Zuhair Al-Shun pun menyampaikan terima kasih atas dukungan tanpa henti dari Indonesia. Ia menegaskan bahwa kondisi Gaza saat ini masih sangat memprihatinkan.
"Ada ratusan ribu warga yang kehilangan tempat tinggal, kekurangan makanan, serta minim akses ke fasilitas kesehatan," ungkap Zuhair.
Indonesia terus berkomitmen dalam membantu perjuangan Palestina. Kini, tinggal menunggu langkah konkret dunia internasional untuk memastikan rakyat Palestina mendapatkan hak-haknya sebagai bangsa merdeka.
Politik 5 hari yang lalu

Politik | 5 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu