Tidak Akui Bom Rumah Sakit, Dubes Palestina: Israel Pembohong Coba Putar Balikan Fakta
RAJAMEDIA.CO - Polhukam, Dunia - Pengeboman rumah sakit Al Ahli Baptist Gaza pada Rabu 18 Oktober dini hari waktu setempat, sempat tidak diakui Israel.
Sebuah video pernyataan, Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari menyatakan bahwa serangan tersebut karena terindikasi roket dari pasukan Jihad Islam atau Hamas yang salah sasaran hingga mengenai rumah sakit.
Pihak Palestina pun geram. Melalui Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour menegaskan bahwa pernyataan Israel itu adalah sebuah kebohongan.
"Pmbohong, juru bicaranya dan juru bicara digitalnya, men-tweet bahwa Israel yang melakukan serangan itu, berpikir bahwa di sekitar rumah sakit ini terdapat markas Hamas,” ujar Riyad dalam sebuah konfresi pers, Rabu (18/10)
"Dan kemudian dia menghapus tweet itu. kami memiliki salinan tweet itu dan Talal (stafnya) dapat membagikan tweet itu kepada Anda,” tambahnya saat menjawab pertanyaan wartawan.
Riyad pun mengatakan kebohongan Israel yang mengarang cerita bahwa sempat mengevakuasi rumah sakit.
"Kini mereka mengubah cerita dengan mencoba menyalahkan pihak Palestina. Itu bohong, dan mereka adalah juru bicara tentara Israel tentang pernyataan yang katanya mengevakuasi rumah sakit,” tegasnya.
"Rumah Sakit menjadi target, dan faktanya, menyerang satu rumah sakit pada minggu yang lalu. Jadi niat mereka adalah mengungsi atau rumah sakit akan diserang dan mereka bertanggung jawab atas kejahatan itu, dan mereka tidak bisa mengarang cerita untuk menghadapinya,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 500 orang tewas seketika di Rumah Sakit Gaza akibat serangan udara Israel tersebut.
Rumah sakit di Gaza yang di bom oleh Israel tersebut merupakan tempat penampungan korban luka dan pengungsi.
Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa setidaknya 500 orang tewas akibat serangan udara Israel tersebut.
Sebagian besar korban merupakan keluarga pengungsi yang terdiri dari pasien, anak-anak dan wanita.
Mahmoud Abbas selaku Presiden Palestina mengumumkan bahwa tiga hari berkabung setelah serangan mematikan itu.
Info Haji 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Olahraga | 6 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu