Tamparan Prabowo! Dasco: Isu Kekerasan Sengaja Diproduksi Menutupi Gabungnya Demokrat ke KIM
RAJAMEDIA.CO - Jakarta - Isu kekerasan yang diduga dilakukan Bacapres Prabowo Subianto terhadap salah satu Wamen atau wakil menteri mendapat tanggapan Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Dasco menegaskan isu sengaja diangkat untuk pengalihan isu pasca bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Harusnya yang rame di media adalah pasca bergabungnya Partai Demokrat dengan Koalisi Indonesia Maju, tapi kemudian coba ditutupi oleh isu lain," ujar Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senin (18/9).
Kata Dasco, isu-isu miring sudah biasa dialami oleh Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Pihaknya juga tidak khawatir, karena mengingat masyarakat Indonesia saat ini sudah pintar dalam memilah-milih informasi yang diterimanya.
Dasco mengajak kepada para kadernya, baik itu kader Partai Gerindra maupun kader partai politik pada KIM untuk tidak terprovokasi dengan adanya kabar tersebut.
"Pak Prabowo itu kan sudah sering ya diisukan ada soal beli pesawat bekas, soal lingkungan padahal tidak ada dari APBN itu, Jadi kami merasa kan rakyat sudah pintar nih," kata Dasco kepada media.
"Kita mengimbau kepada kader-kader Gerindra maupun kader-kader KIM kita jangan terpancing dan jangan terprovokasi," lanjutnya.
Legislator dapil Tangerang Raya itu, juga menyarankan kepada para kader pendukung Prabowo Subianto tetap fokus dan konsentrasi dalam memenangkan Menteri Pertahanan RI itu.
"Kita tetap bekerja untuk konsentrasi menghadapi pileg dan pilpres saja. Bahwa kemudian ada berita-berita beredar juga kita cermati, yang ngomong itu kan juga main aman, ngomongnya lihat di grup isu beredar ada di grup WhatsApp, di grup WhatsApp kan harus dikonfirmasi sebenarnya kan begitu," pungkasnya.
Info Haji 4 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu