Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Seskab Teddy: Negara Hadir Sejak Hari Pertama Bencana, Puluhan Heli Dikerahkan Tanpa Sorotan Kamera!

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:32 WIB
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya - Foto: Deok Setkab RI -
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya - Foto: Deok Setkab RI -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Polkam - Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya membantah keras anggapan pemerintah lamban menangani bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Ia menegaskan, negara hadir sejak hari pertama, bahkan sebelum sorotan kamera dan pemberitaan masif muncul ke publik.
 

Menurut Teddy, hujan ekstrem yang memicu bencana terjadi sejak 24–26 November 2025, dengan puncak pada 25–26 November. Pada saat bersamaan, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto langsung bergerak ke lokasi meski sebelumnya tengah menangani erupsi Semeru di Lumajang.
 

“Saya mau cerita begini. Sejak tanggal 24, 25, 26 November hujan sudah terjadi di tiga lokasi. Puncaknya 25 dan 26. Pak Kepala BNPB langsung ke Sumatra Utara, padahal saat itu beliau masih di Lumajang,” kata Teddy di Posko Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025).
 

TNI, Polri, hingga Basarnas Bergerak Tanpa Publikasi
 

Teddy mengungkapkan, sejak awal bencana BNPB, TNI, Polri, dan Basarnas telah turun ke lapangan. Namun, kehadiran aparat negara kala itu nyaris tanpa liputan media.
 

“Petugas sudah di lapangan sejak awal. Tidak ada kamera, tidak ada sorotan media. Mereka bekerja dalam senyap,” ujarnya.
 

Presiden Prabowo Subianto, lanjut Teddy, juga langsung mengambil kendali dengan menghubungi Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution serta kepala daerah terdampak lainnya. Presiden memberi instruksi tegas kepada Menko PMK Pratikno untuk mengerahkan seluruh sumber daya nasional.
 

Puluhan Helikopter Dikerahkan Lintas Pulau
 

Pada 27 November 2025, armada helikopter dari Pulau Jawa dan Sumatra mulai dikerahkan ke Medan, Banda Aceh, dan Padang. Teddy menjelaskan, penerbangan helikopter dari Jawa ke Sumatra membutuhkan waktu 13 hingga 15 jam, namun tetap ditempuh demi percepatan bantuan.
 

“Hari itu juga heli sampai di Banda Aceh. Mengangkut genset PLN, logistik. Sama, tidak ada media, tidak ada kamera,” tegasnya.
 

Teddy menyebut, pada hari yang sama, sekitar 20.000 personel gabungan TNI, Polri, dan warga sudah bergerak melakukan evakuasi, penanganan darurat, dan distribusi bantuan.
 

Presiden Turun Langsung, Armada Terus Bertambah
 

Baru pada 28 November 2025, pemerintah mengundang media untuk meliput pelepasan pesawat bantuan ke Sumatra. Presiden Prabowo juga turun langsung meninjau lokasi bencana di tiga provinsi.
 

“Saya pastikan sejak hari pertama kita sudah berjuang keras. Sampai sekarang totalnya mungkin lebih dari 80 helikopter dan pesawat, termasuk gabungan swasta, yang beroperasi setiap hari,” ujar Teddy.
 

KSAD: Prajurit Gugur, Jangan Rendahkan Kerja Kemanusiaan
 

Di kesempatan yang sama, KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meminta media turut menampilkan kerja keras prajurit di lapangan. Ia mengakui masih ada kekurangan, namun berharap disampaikan langsung, bukan digiring menjadi opini yang melemahkan semangat pasukan.
 

“Kalau ada kekurangan, tolong informasikan ke kami. Jangan diekspos seolah-olah kami tidak bekerja,” kata Maruli.
 

Maruli mengungkap fakta pahit di balik operasi kemanusiaan tersebut. Tiga prajurit TNI gugur saat bertugas, bahkan ada anggota yang tetap menjalankan misi meski keluarganya sendiri menjadi korban bencana.
 

“Anggota saya ada yang meninggal. Ada yang anak-istrinya habis kena bencana, tapi dia tetap bertugas. Kami juga butuh dukungan,” ujarnya dengan nada tegas.
 

“Sudah bekerja siang malam, malah dibilang lamban. Bagaimana rasanya kalau Anda di posisi mereka? Bukan saya, anggota saya,” pungkas Maruli.
 

Pemerintah menegaskan, penanganan bencana bukan soal panggung dan kamera, melainkan kecepatan, kerja nyata, dan pengorbanan di lapangan—bahkan ketika tak ada yang melihat.rajamedia

Komentar: