Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Menag Tegaskan: ASN Kemenag Wajib Hadir Dampingi Warga Pascabanjir!

Laporan: Zulhidayat Siregar
Jumat, 19 Desember 2025 | 17:52 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat memberi pengarahan  kepada jajaran ASN Kemenag di Kantor Kemenag Bireuen, Jumat (19/12/2025) - Foto: Dok. Kemenag -
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat memberi pengarahan kepada jajaran ASN Kemenag di Kantor Kemenag Bireuen, Jumat (19/12/2025) - Foto: Dok. Kemenag -

RAJAMEDIA.CO - Bireun - Menteri Agama Nasaruddin Umar menginstruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama untuk turun langsung ke lapangan mendampingi masyarakat dalam proses pemulihan pascabanjir di sejumlah wilayah Aceh dan Sumatra. 
 

Ia menegaskan, kehadiran negara melalui Kemenag tidak boleh setengah-setengah dan harus dijalankan dengan penuh amanah.
 

“Dalam kondisi seperti ini tidak mungkin kita main-main dan tidak amanah. Kita harus kompak, bersatu, dan benar-benar hadir untuk masyarakat,” tegas Menag saat memberi arahan kepada jajaran ASN Kemenag di Kantor Kemenag Bireuen, Jumat (19/12/2025).
 

Pemulihan Tak Instan, Bisa Setahun Lebih
 

Menag menilai, dampak banjir yang melanda wilayah Sumatra, khususnya Aceh, tidak bisa diselesaikan secara cepat. Menurutnya, proses pemulihan membutuhkan waktu panjang dan pendampingan berkelanjutan, bukan bantuan sesaat yang bersifat seremonial.
 

“Ini tidak mungkin selesai dalam waktu singkat. Dampaknya besar dan pemulihannya paling tidak membutuhkan waktu satu tahun,” ujarnya.
 

Luka Batin Warga Butuh Sentuhan Spiritual
 

Nasaruddin menegaskan, masyarakat terdampak bencana tidak hanya membutuhkan bantuan materi, tetapi juga dukungan non-materi. Banyak warga kehilangan keluarga, rumah, dan mengalami trauma mendalam yang membutuhkan pendampingan psikologis dan spiritual.
 

“Aceh tidak hanya membutuhkan bantuan materi. Ada yang kehilangan keluarga, harta benda, dan mengalami luka batin. Di sinilah Kementerian Agama harus hadir,” katanya.
 

Menurut Menag, keberadaan ASN Kemenag di tengah masyarakat menjadi penopang moral dan spiritual, agar pemulihan pascabanjir berjalan lebih manusiawi dan berkelanjutan.
 

Pendampingan Harus Berkelanjutan, Bukan Sekadar Sebulan

Menag mengingatkan jajarannya agar tidak hadir sesaat lalu pergi. Pendampingan harus dilakukan secara konsisten hingga masyarakat benar-benar bangkit.
 

“Warga kita membutuhkan pendampingan. Jangan hanya satu bulan, tapi berkelanjutan. Inilah peran Kementerian Agama,” tandasnya.
 

Ia juga meminta agar komunikasi dengan warga terdampak terus dijaga dan kebutuhan keagamaan segera dipenuhi tanpa menunggu laporan berjenjang.
 

“Kalau mereka butuh Al-Qur’an, segera penuhi. Jangan menunggu. Komunikasi harus terus dilakukan,” pesannya.
 

Ajak Tokoh Lintas Iman Pulihkan Sosial dan Lingkungan
 

Lebih jauh, Menag menegaskan peran Kementerian Agama dalam penanganan bencana bukan hanya soal distribusi bantuan, tetapi juga penyadaran dan pembinaan masyarakat. Ia mengajak tokoh agama lintas iman terlibat aktif dalam pemulihan sosial sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
 

“Kita boleh mencari nafkah di atas bumi, tapi jangan merusak bumi. Saya mengajak para kiai, ustaz, pastor, pendeta, dan seluruh pemuka agama untuk bersama-sama melakukan penyadaran kepada masyarakat,” ucapnya.
 

“Kita harus terus mendampingi masyarakat agar lebih sabar menghadapi kehidupan ke depan. Ada dua hal yang harus kita lakukan: penyadaran dan pendampingan,” pungkas Menag.rajamedia

Komentar: