Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Sejumlah Ketimpangan di Tahun 2024 Dipaparkan MHH PP Muhammadiyah, Apa Saja?

Laporan: Firman
Senin, 23 Desember 2024 | 16:15 WIB
Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas dalam Seminar Refleksi Akhir Tahun 2024. [Foto: Dok Muhammadiyah/RMN]
Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas dalam Seminar Refleksi Akhir Tahun 2024. [Foto: Dok Muhammadiyah/RMN]

RAJAMEDIA.CO - Yogyakarta - Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas menyampaikan Muhammadiyah komitmen memperjuangkan kemakmuran untuk semua.


Hal itu disampaikan Busyro Muqoddas dalam acara Seminar Refleksi Akhir Tahun 2024 yang diselenggarakan Majelis Hukum dan HAM (MHH), Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP), dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Gedoeng Moehammadijah, Kota Yogyakarta, Senin (23/12).


Menurut Busyro Muqodas, selama ini, LHKP, MHH, dan LBH PP Muhammadiyah  melakukan aksi nyata untuk membantu atau mengadvokasi masyarakat yang tertindas, baik secara struktural maupun kultural.


“Muhammadiyah tidak maju kalau tidak ada sebelumnya melakukan pendekatan akademik yang terukur, itulah ciri Islam Berkemajuan,” ujar Busyro Muqodas dalam amanatnya, mengutip laman Muhammadiyah.


Busyro menyoroti kebijakan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH) yang dibuat oleh pemerintah untuk menerima mahasiswa baru sebanyak-banyaknya.


"Kebijakan ini menjadi ‘gergaji’ bagi banyak Perguruan Tinggi Swasta (PTS)," ujarnya.


Dikatakannya, pada 2024 Proyek Strategi Nasional (PSN) memiliki potensi besar untuk terjadinya korupsi. Terlebih korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini semakin masif, sebab ada usaha mengamputasi peran-peran penegakan oleh KPK.


Di bidang pendidikan terkait program P3K guru, Busyro melihat, terdapat banyak sekali guru-guru sekolah swasta dicabut dan dipindah ke sekolah negeri.


Kerugian dari program P3K guru ini tak hanya dialami Muhammadiyah, tapi juga NU, Katolik, dan swasta lain uang menyelenggarakan pendidikan.


Selanjutnya, Busyro Muqoddas berharap kepada Presiden RI, Prabowo Subianto supaya mengembalikan KPK yang independen sebagai peneguhan janji dan komitmen Presiden Prabowo dalam memotong perilaku korup elit dan seterusnya.


Sementara dalam bidang pendidikan tinggi, Busyro juga mendorong adanya pengembalian hakikat kampus. Perguruan tinggi harus kembali pada hakikatnya sebagai tempat tumbuhnya pemikiran kritis dan konstruktif.


Busyro Muqoddas juga meminta kepada pemangku kebijakan supaya mendekonstruksi tiga Undang-Undang (UU) tentang Partai Politik, Pemilu, dan Pilkada. Menurutnya, ketiga UU itu kerap menjadi biang rusaknya demokrasi di Indonesia.


“Termasuk juga masalah sosial seperti maraknya terjadi judi online, yang ini tentu merugikan anak-anak muda dan bangsa Indonesia,” katanya.


Sementara itu, Ketua Panitia dan juga Sekretaris LHKP PP Muhammadiyah, David Effendy dalam sambutannya mengatakan agenda ini bagian dari gerakan Muhammadiyah dalam menghadirkan kemakmuran untuk semua.


Di beberapa data, ketimpangan yang terjadi di Indonesia begitu curam, misalnya kekayaan 50 orang terkaya di sama dengan kekayaan 150 juta orang Indonesia yang lain.


“Nilai Al Ma’un di Muhammadiyah harus dirawat dan perjuangkan,” katanya.


Sejumlah aktivis lintas angkatan dan perwakilan mahasiswa inihadir dalam acara refleksi akhir tahun. Sementara narasumber menghadirkan Diyah Puspitarini Sekretaris PP Aisyiyah, Ridho Al-Hamdi Ketua LHKP PP Muhammadiyah, Suparman Marzuki Dewan Pakar MHH PP Muhammadiyah.


Selain itu juga Dandhy Dwi Laksono, Bhima Yudhistira Direktur Cellios, Trisno Raharjo Ketua MHH PP Muhammadiyah, serta Totok Dwi Diantoro Ketua Pusat Kajian FH UGM, dan Rimawan Pradiptyo.rajamedia

Komentar: