Nurul Arifin: Perang Iran-Israel Singkat, Tapi Guncangkan Dunia!

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Keamanan - Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, menegaskan bahwa konflik singkat antara Iran dan Israel yang berlangsung hanya 12 hari telah mengguncang tatanan global.
Dalam forum Dialektika Demokrasi bertema “Langkah Konkret Antisipasi Dampak Meluasnya Perang Israel-Iran” yang digelar di Gedung Nusantara I, DPR RI, Kamis (26/6/2025), Nurul menyampaikan pandangan strategis dan reflektif atas eskalasi geopolitik di Timur Tengah.
Show of Force Iran, Amerika Turun Tangan, Dunia Terhenyak
“Perang ini dimulai dengan Iran yang unjuk kekuatan lewat rudal. Israel terlihat tergopoh-gopoh menangkal serangan. Lalu Amerika Serikat ikut memborbardir tiga titik strategis Iran, dan akhirnya membungkam perang itu sendiri,” ujar Nurul Arifin.
Meski berlangsung singkat, Nurul menilai dampak perang tersebut menjalar cepat: dari lonjakan harga energi global, ketegangan identitas etnis, hingga potensi radikalisasi lintas negara.
Evakuasi WNI dan Kekuatan Diplomasi Netral Indonesia
Dalam diskusi tersebut, Nurul menyampaikan apresiasi atas respons cepat pemerintah dalam mengevakuasi WNI dari wilayah konflik. Ia secara khusus menyebut pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang viral di media sosial sebagai penegasan kesigapan negara.
“Saya mengeluarkan pernyataan bahwa evakuasi WNI dari Iran penting dan harus diprioritaskan. Dan itu sudah dilakukan,” tegasnya.
Indonesia Netral, Tapi Bukan Pasif: Dorong Gencatan Senjata Lewat ASEAN–OKI–PBB
Politisi Fraksi Golkar ini juga menyoroti kekuatan posisi Indonesia sebagai negara non-blok yang konsisten menjunjung prinsip bebas aktif.
“Kita tidak ke kanan, tidak ke kiri. Mungkin dianggap mengambang, tapi justru itu kekuatan kita,” ucap Nurul.
Sebagai langkah nyata, ia mendorong Indonesia memainkan peran diplomatik lebih aktif melalui ASEAN, OKI, hingga PBB untuk mendorong gencatan senjata dan meredam eskalasi konflik di kawasan.
Waspada Perang Desain, Jaga Stabilitas Dalam Negeri
Nurul juga memberi catatan tajam: bahwa perang bisa jadi menjadi instrumen sirkulasi industri persenjataan global. Ia mewanti-wanti agar dampak konflik seperti ini tidak dibiarkan menjalar ke dalam negeri, baik dalam bentuk gangguan energi maupun penyebaran ekstremisme di ruang digital.
“Kalaupun perang ini didesain untuk menyalurkan stok senjata yang sudah kedaluwarsa, setidaknya jangan memakan korban kemanusiaan. Jangan rusak kemanusiaan,” tegasnya.
Parlemen Siaga: Pantau Kebijakan Luar Negeri dan Kesiapsiagaan Nasional
Sebagai penutup, Nurul menegaskan pentingnya pengawasan parlemen atas kebijakan luar negeri dan antisipasi konflik global.
“Mudah-mudahan perang ini bisa segera diakhiri. Jangan ada lagi perang. Saudara kita di Gaza belum selesai, Ukraina-Rusia belum tuntas. Kita tak pernah tahu kepentingan apa yang sedang digulirkan di balik konflik-konflik itu,” pungkasnya.
Dunia | 4 hari yang lalu
Politik | 1 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Politik | 2 hari yang lalu
Keamanan | 5 hari yang lalu
Parlemen | 3 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu