Melly Goeslaw: Gen Z Hampir Buta Cagar Budaya, Saatnya Film Jadi Jurus Jitu!

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Legislator - Anggota Komisi X DPR RI, Melly Goeslaw, melontarkan keprihatinan mendalam soal minimnya pengetahuan generasi muda, khususnya Gen Z, terhadap kekayaan cagar budaya Indonesia.

 

“Bahkan mungkin anak saya sendiri enggak tahu soal cagar budaya,” ujar Melly dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Panja Pelestarian Cagar Budaya bersama sejumlah Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Selasa (30/9/2025).
 

Bandingkan Era 80-an dengan Sekarang
 

Melly yang dikenal berlatar belakang seni membandingkan dengan masa kecilnya di era 80-an. Kala itu, film Lara Jonggrang (1983) mampu menjadi pintu masuk promosi situs sejarah.
 

“Sekarang enggak ada sama sekali film. Nol besar. Kalau pun ada, justru film horor yang mengeksploitasi situs bersejarah seperti Lawang Sewu, bukan mengangkat nilai budayanya,” keluh Melly.
 

Tiga Kementerian Harus Sinergi
 

Politisi Fraksi Gerindra ini menegaskan, kerja-kerja pelestarian cagar budaya yang dipaparkan pemerintah tidak akan berdampak jika generasi muda tidak dikenalkan sejak dini. Karena itu, ia mendesak tiga kementerian — Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, serta Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) — untuk duduk bersama.
 

“Tiga kementerian itu harus bekerja sama dan memberikan saran atau imbauan kepada insan film untuk membuat karya yang mempromosikan cagar budaya,” tegas Melly.
 

Film sebagai Media Paling Relevan
 

Menurut Melly, film adalah medium paling ampuh untuk menanamkan kesadaran sejarah. Ia berharap karya film bisa memperkenalkan situs-situs sejarah di luar Borobudur dan Prambanan agar generasi sekarang tidak hanya mengenal dua ikon besar itu saja.
 

“Kalau lewat film, Gen Z lebih cepat nangkep. Itu cara yang relevan,” ujarnya.
 

Alarm untuk Pemerintah dan Dunia Kreatif
 

Pernyataan Melly ini menjadi alarm keras. Jika tidak ada strategi promosi kreatif, kesadaran akan cagar budaya bisa berhenti di era milenial. Bagi Melly, saatnya pemerintah menggandeng sineas agar film tak hanya menghibur, tapi juga menjaga memori bangsa.