Ketupat Lalu Pergi

RAJAMEDIA.CO - LEBARAN selalu datang dengan kesibukannya sendiri.
Jalanan macet. Rumah-rumah penuh tamu. Meja makan dipenuhi opor, rendang, dan tentu saja—ketupat.
Tapi, secepat ia datang, secepat itu pula ia pergi.
Sama seperti Ramadan.
Baru kemarin kita sibuk menyiapkan sahur pertama. Sekarang, semua sudah berlalu.
Tinggal pertanyaannya: Apa yang tersisa?
Lebaran, Lebur, Lupa?
Orang bilang, Lebaran itu lebar.
Lebar pintu maaf. Lebar senyum. Lebar pengeluaran.
Tapi, apakah hati juga semakin lebar menerima perbedaan?
Atau hanya sekadar formalitas, setelah itu kembali seperti biasa?
Kita saling bersalaman. Saling mengucap maaf.
Tapi, apakah benar-benar tulus? Atau sekadar ritual tahunan yang nanti juga dilupakan?
Bukankah sering terjadi, baru saja bermaafan, lusa sudah kembali berseteru?
Ustaz bilang, ketupat itu simbol.
Daunnya anyaman rumit—seperti kehidupan kita. Isinya putih—melambangkan kesucian hati setelah Ramadan.
Tapi, berapa lama?
Jangan-jangan, ketupat habis lebih cepat daripada niat kita untuk berubah.
Ujian Sejati Dimulai Sekarang
Puasa itu berat. Tapi lebih berat menjaga diri setelahnya.
Saat Ramadan, kita sibuk beribadah. Masjid penuh. Shalat malam ramai.
Lalu setelah Lebaran?
Apakah kita tetap menjaga shalat tepat waktu?
Tetap membaca Al-Qur’an?
Atau semua kembali seperti sebelum Ramadan?
Ramadan itu bukan sekadar latihan.
Ia harusnya jadi titik balik.
Bung Karno pernah berkata:
"Revolusi belum selesai!"
Begitu juga dengan Ramadan.
Semangatnya tidak boleh selesai hanya karena takbir sudah usai.
Justru, ujian sesungguhnya dimulai setelahnya.
Pemimpin Juga Diuji
Lebaran ini juga ujian bagi para pemimpin.
Apakah mereka belajar dari Ramadan?
Rakyat berpuasa, menahan lapar. Apakah pemimpin juga belajar menahan diri dari keserakahan?
Rakyat belajar sabar. Apakah pemimpin juga sabar mendengar keluhan rakyatnya?
Gus Dur pernah berkata:
"Tidak penting apa pun agamamu, kalau kamu bisa berbuat baik, orang tidak akan bertanya apa agamamu."
Begitu pula dengan pemimpin.
Rakyat tidak peduli jargon. Tidak peduli pidato.
Yang penting adalah tindakan.
Setelah Lebaran, apakah pemimpin kembali sibuk dengan kepentingannya sendiri?
Atau benar-benar mengutamakan rakyat?
Ketupat Sudah Habis, Lalu Apa?
Besok meja makan mulai kosong.
Ketupat tinggal kenangan.
Lebaran berlalu.
Tapi, apakah kita kembali seperti dulu?
Atau Ramadan benar-benar meninggalkan bekas dalam diri kita?
Karena kalau setelah ini kita kembali ke kebiasaan lama, lalu untuk apa semua ini?
Maka, selamat Lebaran.
Semoga yang tersisa bukan hanya ketupat yang telah habis.
Tapi juga hati yang lebih luas. Dan niat yang tetap lurus.
Parlemen | 5 hari yang lalu
Keamanan | 5 hari yang lalu
Keamanan | 6 hari yang lalu
Nasional | 3 hari yang lalu
Opini | 6 hari yang lalu
Info Haji | 4 hari yang lalu
Dunia | 2 hari yang lalu
Gaya Hidup | 5 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu