Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ini Nama-nama Cawapres 'Kompromi' Versi CSIIS, Ada Erick Thohir, Said Aqil Hingga Gus Yahya

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 25 Desember 2022 | 17:29 WIB
Meneg BUMN Erick Thohir dan Gus Yahya  menjadi Cawapres potensial di Pemilu 2024/Net
Meneg BUMN Erick Thohir dan Gus Yahya menjadi Cawapres potensial di Pemilu 2024/Net

Raja Media (RM), Politik - Sosok calon wakil presiden (Cawapres)nantinya akan menjadi hasil kompromi dari berbagai kelompok dan kepentingan ataupun keutuhan bangsa.

Untuk itu posisi cawapres tidak perlu disurvey, karena posisinya lebih berfungsi sebagai penyeimbang bagi capres.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS), Dr. Sholeh Basyari mengomentari temuan salah satu lembaga survei yang menjagokan Erick Thohir sebagai cawapres potensial pada Pemilu 2024 mendatang.

"Nama-nama yang saat ini muncul di lembaga-lembaga survey, pada saatnya nanti belum tentu juga akan menjadi cawapres," ujar Sholeh.

Menurut Sholeh, yang paling berpotensi untuk menjadi cawapres itu hanya ada beberapa nama, bahkan ada yang tidak pernah masuk survey sama sekali.

"Potensi terbesar Erick Thohir, ini merupakan hasil 'kompromi' terbaik sebagai cawapres. Siapapun capresnya, baik Prabowo, Ganjar ataupun Anies. Erick bisa memenuhi semua kriteria," ujar Sholeh.

Selain Erick Thohir, kata Sholeh nama-nama seperti  Kiai Said Aqil Sirodj, Mahfud MD dan Gus Yahya (Ketum PBNU) menjadi cawapres luar Parpol yang menjadi kunci kompromi.

Sholeh menggarisbawahi, nama-nama Sandiaga Uno, Ridwan Kamil sampai Khofifah, dalam pandanganya justru tidak masuk dalam kompromi itu.

"Sepertinya nama-nama itu tidak masuk kompromi," ujar Sholeh.

Sambung Sholeh, nama yang berpotensi dan memiliki peluang besar bagian dari kompromi cawapres dari parpol, adalah Puan Maharani, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Dari kelompok partai politik, Cak Imin, Puan, Airlangga dan AHY. Komprominya tentu soal kebutuhan ambang batas atau PT," imbuhnya.

Lanjut Sholeh, jika saat ini ada banyak nama yang mengapung sebagai cawapres di lembaga survey, itu hanya untuk menambah bahan sebagai posisi tawar.

Karena setiap yang berniat maju sebagai cawapres itu, sebenarnya sudah bergerak dengan cara masing-masing.

"Semua sudah bergerak kok. Seperti Erick Thohir itu, sudah hampir pasti akan berlaga di Pilpres 2024. Dia sudah pegang tiket itu," demikian tutup Sholeh Basyari.rajamedia

Komentar: