Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Fadli Zon Minta Maaf Soal Tragedi 1998: Saya Kutuk dan Kecam Itu!

Laporan: Firman
Rabu, 02 Juli 2025 | 17:29 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon - Repro -
Menteri Kebudayaan Fadli Zon - Repro -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Parlemen – Menteri Kebudayaan Fadli Zon akhirnya angkat suara dan meminta maaf atas pernyataannya yang dinilai tidak sensitif terhadap tragedi pemerkosaan etnis Tionghoa dalam kerusuhan Mei 1998. 
 

Permintaan maaf ini disampaikan langsung dalam rapat bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (2/7).
 

“Saya minta maaf, kalau ini terkait dengan insensitivitas, dianggap insensitif,” ucap Fadli di hadapan legislator yang menyorot keras sikapnya.
 

Tegaskan Sikap Pribadi, Bukan Kementerian
 

Dalam kesempatan itu, Fadli menekankan bahwa pernyataan sebelumnya adalah pendapat pribadi, bukan representasi dari posisi resmi kementerian. 

 

Ia menegaskan posisinya berada di pihak yang mengecam dan menolak keras tindak kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pemerkosaan yang terjadi di masa lalu.
 

“Saya sekali lagi dalam posisi yang mengutuk dan mengecam itu juga,” kata Fadli dengan nada serius.
 

Butuh Pendekatan Sejarah yang Teliti
 

Fadli juga menyampaikan bahwa ke depan, dokumentasi sejarah harus dilakukan secara lebih teliti dan sistematis. Menurutnya, hal ini penting agar masyarakat tidak terjebak dalam distorsi informasi dan bisa memotret kebenaran sejarah secara akurat.
 

“Saya kira tidak ada maksud-maksud lain dan tidak ada kepentingan sebenarnya dalam hal ini untuk mereduksi kalau itu sudah menjadi sebuah kenyataan-kenyataan. Apalagi kalau ada dukungan dengan hukum, pelaku-pelakunya pun sampai sekarang harusnya bisa dihukum, kalau memang bisa ditelusuri kelompoknya.”
 

Suara Keras Legislator Komisi X
 

Beberapa anggota Komisi X DPR menegaskan bahwa negara tidak boleh menutup mata atas tragedi kemanusiaan yang menjadi bagian dari sejarah kelam bangsa. Mereka meminta pejabat publik lebih sensitif dan berpihak pada korban.
 

Permintaan maaf Fadli pun menjadi sorotan publik, terutama di media sosial, di mana pernyataannya sebelumnya menuai gelombang kritik dari berbagai kalangan.rajamedia

Komentar: