Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Empat Alumnus UIN Jakarta di Kabinet Merah Putih, Kombinasi Senior dan Anak Muda!

Laporan: Raja Media Network
Minggu, 27 Oktober 2024 | 21:41 WIB
Empat alumnus UIN Jakarta masuk dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto. [Foto: IKALUIN/RMN]
Empat alumnus UIN Jakarta masuk dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto. [Foto: IKALUIN/RMN]

RAJAMEDIA.CO - Polkam, Jakarta -  Sejumlah menteri, wakil menteri, kepala badan dan Gubernur Lemhanas RI Kabinet Merah Putih (KMP) telah dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta pada Senin-Selasa (21-22/10/2024).


Di antara nama-nama yang duduk di KMP terdapat empat orang yang merupakan dua guru besar, dan dua politisi alumnus UIN Jakarta yang diangkat menjadi Menteri dan Gubernur Lemhanas di Kabinet Merah Putih.


Tiga menteri lulusan UIN Jakarta adalah Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. sebagai Menteri Agama, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Raja Juli Antoni, Ph.D. sebagai Menteri Kehutanan.

 

Sementara DR. H TB Ace Hasan Syadzily MSi diangkat Presiden Prabowo Subianto menjadi Gubernur Lemhanas RI. Jabatan Gubernur Lemhanas sendiri ketika dibacakan dalam pelantikan, setingkat menteri.

 

Berikut profil singkat dari empat alumnus UIN Jakarta tersebut:

 

Profesor Nasarudin Umar 
 

Menteri Agama, Profesor Nasaruddin Umar yang merupakan Guru Besar dalam bidang Tafsir pada Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal.


Pada 1992, Ia telah menamatkan Studi S2-nya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang bernama UIN Jakarta). Selang setahun, Ia langsung melanjutkan S3 di kampus yang sama dan menjadi lulusan terbaik.


Alumnus Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta ini juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama dari 2011 hingga 2014.


Ia telah lama dikenal sebagai ulama dan intelektual Islam yang mengedepankan dialog antar agama serta moderasi dalam kehidupan beragama. Nasaruddin juga berhasil mempromosikan kebijakan keagamaan yang inklusif dan damai serta memperkuat prinsip-prinsip ‘good governance’ di Kementerian Agama RI.

 

Profesor Abdul Mu’ti

 

Pria yang kini jabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah juga merupakan Guru Besar di Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Jakarta.


Ia adalah seorang cendekiawan Islam yang dikenal luas dengan pemikiran moderat dan kontribusinya dalam dunia pendidikan.

 

Alumnus Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta ini pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2002-2006, hingga kini menjadi Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027.


Ia juga aktif dalam berbagai forum nasional dan internasional di bidang pendidikan dan keislaman.

 

Raja Juli Antoni

 

Raja Juli Antoni merupakan lulusan sarjana jurusan Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang pada 2022.


Pada tiga tahun setelah lulus dari sarjana, Ia berhasil memperoleh beasiswa perkuliahan magister di University of Bradford, Inggris.


Di jenjang doktoralnya ia kembali mendapat beasiswa melalui program Australian Development Scholarship (ADS) pada pendidikan di School of Political Science and International Studies di University of Queensland, Australia.


Kini, dalam posisinya sebagai Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, Ph.D., akan memimpin upaya pelestarian hutan Indonesia, menghadapi tantangan deforestasi, serta mengintegrasikan seorang politisi muda yang memiliki rekam jejak dalam advokasi lingkungan dan tata kelola agraria yang berkelanjutan.

 

Dr Ace Hasan Syadzily

 

Pria kelahiran Pandeglang, Banten, 19 September 1976 ini memiliki nama lengkap Tubagus Ace Hasan Syadzily. Ace dibesarkan dalam tradisi pesantren yang kental serta politik yang kuat karena ayahnya seorang pengasuh Pondok Pesantren Annizhomiyyah di Pandeglang dan juga aktivis Golkar era Orde Baru dalam kepengurusan DPD Golkar Pandeglang.


Ace mengenyam pendidikan SD di Labuan, lalu ke Ponpes Cipasung dan Ponpes Krapak Yogyakarta sebelum mengambil S1 Fakultas Adab dan Humaniora di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1994.


Ace melanjutkan sekolah ke jenjang S2 Antropologi FISIP UI pada 2001 hingga 2004. Di 2010, dia mengambil studi S3 Ilmu Pemerintahan Fakultas FISIP Unpad dan selesai di 2014.

 

Semasa kuliah, Ace aktif menjadi peneliti sejumlah lembaga riset seperti LP3ES, LSAF, HP2M serta menjadi asisten dosen di UIN Jakarta. Dia juga terlibat mendirikan lembaga kajian Indonesian Institute for Civil Society. Mantan pimpinan Komisi VIII DPR RI ini juga pernah Ketua Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor di bawah kepemimpinan Nusron Wahid, senior Golkar.


Ace Hasan mengawali kariernya di Golkar dengan aktif sebagai anggota Pokja Hubungan Luar Negeri di bawah koordinasi Ketua bidang Hubungan Luar Negeri, Agus Gumiwang Kartasasmita sebelum masuk dalam jajaran kepengurusan DPP Partai Golkar sebagai Departemen Keagamaan di bawah kepemimpinan Ketua Umum Jusuf Kalla pada 2007.


Ace juga menjadi pengurus DPP Golkar di bawah Ketua Umum Aburizal Bakrie dengan posisi Departemen Kerjasama dengan Ormas. Ace menjadi Wasekjen Golkar pada 2012. Ace dikenal dekat dengan Ginandjar Kartasasmita karena pernah menjadi staf khusus ketika Ginanjar menjabat anggota Wantimpres era Presiden SBY dan Wapres Boediono.


Ace pertama kali menjadi anggota DPR pada 2013 dengan masuk sebagai anggota pengganti antar waktu dan duduk di Komisi VIII DPR RI. Ace kembali menjadi anggota DPR pada 2016 sebagai anggota pengganti antar waktu dan duduk di Komisi II DPR. Pada Pilpres 2019 dan 2024, Ace lolos ke DPR RI. Kini, Ace bakal meninggalkan DPR RI dan memimpin Lemhannas RI.rajamedia

Komentar: