Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Daniel Johan Dukung Prabowo Ekspor Beras, Tapi Ingatkan Utamakan Petani!

Laporan: Halim Dzul
Sabtu, 26 April 2025 | 19:50 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan - Repro -
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan - Repro -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta – Dukungan penuh datang dari Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan untuk langkah Presiden Prabowo Subianto membuka keran ekspor beras ke luar negeri. 
 

Tapi Daniel kasih peringatan keras: jangan sampai kepentingan nasional dan kesejahteraan petani dikorbankan!
 

"Kita support ekspor, tapi syaratnya kebutuhan nasional harus aman dulu. Prioritas pertama: Indonesia mandiri dan berdaulat pangan. Setelah itu baru ekspor," tegas Daniel dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/4/2025).
 

Seperti diketahui, Presiden Prabowo mengungkapkan produksi beras nasional saat ini melimpah. Pasokan pemerintah bahkan sudah lebih dari cukup. Beberapa negara sahabat pun mulai melirik, minta 'jatah' beras dari Indonesia. Prabowo kasih lampu hijau—dengan alasan kemanusiaan.
 

"Kita ekspor, tapi jangan serakah cari untung. Balik modal saja cukup," pesan Prabowo.
 

Daniel sepakat dengan semangat membantu sesama negara. Tapi dia wanti-wanti, sebelum ekspor jalan, pemerintah harus:

 

- Pastikan harga gabah dibeli secara adil.
 

- Tata niaga dikendalikan negara, bukan segelintir mafia.
 

- Tidak boleh ada kelangkaan beras di dalam negeri.


"Kalau stok kita lepas ke pasar global, harga dalam negeri bakal dikendalikan kalkulator dagang. Bukan lagi semangat keadilan sosial seperti diamanatkan konstitusi," kritik Daniel.
 

Belajar dari Krisis 1998
 

Daniel juga mengingatkan, Indonesia pernah jatuh dalam krisis pangan parah di tahun 1998. "Kalau sistem domestik belum kuat, ekspor pangan bisa jadi bumerang. Kita harus belajar dari sejarah," ujarnya.
 

Ia meminta pemerintah memastikan:

 

- Cadangan pangan cukup.

 

- Harga gabah menguntungkan petani.

 

- Tidak ada spekulasi liar yang bikin rakyat resah.

"Ekspor beras? Boleh. Tapi yang utama, lindungi rakyat dan petani. Pangan itu hak warga negara, bukan sekadar komoditas dagang," tutup Daniel tegas.rajamedia

Komentar: