Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Bukan Lagi Sandiwara Kawan Telah jadi Lawan, Puan Minta Pendukung PDIP Realistis

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 05 November 2023 | 02:01 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meminta pendukung PDIP untuk realsitis kalau kawan sudah jadi lawan. -
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meminta pendukung PDIP untuk realsitis kalau kawan sudah jadi lawan. -

RAJAMEDIA.CO - Polhukam - Seluruh kader dan pendukung PDI Perjuangan (PDI) diminta untuk realistis dan merelakan kawan yang sekarang telah menjadi lawan.

Begitu disampaikan Puan Maharani Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani saat meresmikan kantor Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Surabaya, Sabtu (4/11).

"Jangan lagi ada yang berpikir bahwa kawan yang sudah jadi lawan itu sebenarnya sedang bersandiwara dan aslinya itu tetap bersama kita. Tidak ada itu. Sudah, terima kenyataan bahwa kawan lama sudah menjadi lawan baru," ujar Puan, Sabtu, 4 November 2023.

Puan kemudian berbicara tentang kekhawatirannya di hadapkan dengan benih orde baru. Dia meminta seluruh pendukung agar solid dan fokus memenangkan pemimpin yang amanah dan mengabdikan diri untuk Indonesia.

"Walaupun badai menghadang di depan kita jangan pernah kita gentar, jangan pernah kita takut, kita tetap tegak lurus memenangkan perjuangan kita," tegas Puan.

Dia menekankan bahwa bangsa ini butuh pemimpin yang mau bekerja untuk Indonesia, mau berkorban untuk Indonesia, dan tetap bersatu.

"Dan yang lebih penting adalah bagaimana Indonesia tetap bersatu, adem ayem damai, dan itu hanya bisa dilakukan jika kita mengabdikan diri untuk Indonesia," ujar Puan.

Dengan mengesampingkan masa lalu, Puan meminta seluruh pendukung Ganjar-Mahfud di Jawa Timur untuk mengentaskan segala hambatan demi memperoleh kemenangan. Ia mengingatkan tim pemenangan agar bekerja secara kreatif dan menjalankan strategi yang paling tepat.

"Kita harus cerdas dalam kerja-kerja pemenangan Ganjar-Mahfud. Kalau pintu di depan kita ditutup dan dikunci, maka kita cari jendela untuk masuk. Kalau ada portal yang menghalangi jalan kita, kita loncat lewati portalnya. Kalau ada yang taruh tembok di depan kita, kita cari palu untuk runtuhkan temboknya," tutur dia.

Ditegaskan Puan, sebagus apapun calon yang disusung jika para pendukung tidak tegak lurus maka hal itu akan sia-sia. Oleh karenanya, Puan mengajak seluruh pendukung Ganjar-Mahfud untuk loyal, apalagi suara di Jatim menjadi rebutan.

"Ingat bahwa Jawa Timur sedang jadi rebutan, jadi persaingan akan sengit. Tetapi saya yakin pendukung Ganjar-Mahfud di Jawa Timur ini tidak takut dengan persaingan. Betul tidak?," kata Puan.

Akar rumput PDIP tidak percaya?

Diberitakan sebelumnya akar rumput PDI-P awalnya tidak percaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meninggalkan partai yang membesarkan namanya.

"Ketika DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur Partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulis kepada awak media, Minggu (29/10/2023).

Padahal, Jokowi telah diberikan dukungan oleh akar rumput dan seluruh simpatisan PDI-P sejak menjadi Wali Kota Solo hingga menjabat sebagai Kepala Negara.

"PDI Perjuangan saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan dan Rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini,” kata Hasto.

"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi,” imbuhnya.

Hasto menuturkan, sejak adanya isu PDI-P akan ditinggalkan, seluruh kader dan simpatisan berharap hal tersebut tidak terjadi.

Namun, kenyataannya Jokowi yang didukung sejak menjabat Wali Kota Solo, Gubernur DKI dan Presiden RI dua periode itu benar-benar meninggalkan PDI-P.

"Awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi,” tutur Hasto.

Adapun perubahan sikap Jokowi terlihat ketika merestui putra sulungnya yang kini menjabat Wali Kota Solo itu maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Padahal, Jokowi dan Gibran merupakan kader Partai Banteng Moncong Putih yang menyatakan sikap mendukung Ganjar Pranowo yang diusung PDI-P sebagai bakal calon presiden yang akan didukung.rajamedia

Komentar: