Besok! Alumni UIN & KMI Gelar Pelatihan Psychological First Aid

RAJAMEDIA.CO - Jakarta — Psikologis manusia kerap lebih rapuh daripada yang terlihat. Dalam kondisi bencana dan tekanan berat, tubuh mungkin selamat—tapi jiwa bisa runtuh. 
 

Berangkat dari kegelisahan tersebut, Alumni UIN bersama Kesehatan Mental Indonesia (KMI) menggagas pelatihan Psychological First Aid (PFA) untuk membekali masyarakat memberikan pertolongan psikologis pertama saat krisis.
 

Pelatihan yang akan digelar Selasa, 9 Desember 2025, pukul 19.30–21.30 WIB via Zoom ini terbuka gratis untuk siapa pun yang ingin siap mendampingi penyintas secara manusiawi dan penuh empati.
 

Pertolongan Awal bagi Luka yang Tak Terlihat
 

Dalam pandangan penyelenggara, bencana tidak hanya melukai tubuh, tetapi juga menyisakan ketakutan, kehilangan, dan keterpurukan mental. PFA hadir sebagai pegangan praktis memberi dukungan awal yang menenangkan bagi korban.

Peserta akan belajar bagaimana:

- Cara menenangkan dan mendampingi korban dengan empati

- Mengurangi distress emosional

- Membangun rasa aman serta harapan

- Memberi dukungan bagi anak, keluarga, hingga kelompok rentan

Pelatihan ini menjadi relevan mengingat maraknya bencana dan situasi krisis yang menimpa masyarakat, baik skala nasional maupun personal.
 

Tiga Narasumber, Satu Tujuan: Hadirkan Ketahanan Jiwa

Kegiatan ini menghadirkan narasumber kompeten di bidang kesehatan mental dan konseling:

- Drs. Asep Haerul Gani, M.Ag., Psikolog — Dewan Pakar KMI
- Hena Rustiana, S.Psi., CFP. — Ketua Umum KMI, Kabid Konseling & Perlindungan Anak IKALUIN

- Moderator: Ricky Ariansyah, S.Psi. — Sekjen KMI
 

Sementara itu, Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si. hadir sebagai Keynote Speaker, sekaligus Ketua Umum IKALUIN Jakarta.
 

Para peserta cukup masuk ruang virtual melalui Zoom dengan Meeting ID 961 2841 6360 dan Passcode siap.
 

Menyelamatkan Tak Hanya Nyawa, Tapi Juga Asa
 

Pelatihan ini ditujukan untuk relawan, tenaga kesehatan, guru, mahasiswa, hingga masyarakat umum yang ingin siap bergerak cepat dalam situasi darurat.
 

Dalam krisis, setiap menit berarti—dan setiap kehadiran berarti harapan.