Bamsoet Desak Kejagung Gaspol Bongkar Mega Korupsi Pertamina

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, RMN – Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk mempercepat dan bersikap progresif dalam mengusut kasus mega korupsi Pertamina.
Ia mengingatkan agar kasus ini tidak menjadi 'bola liar' yang berpotensi memicu kebingungan serta hoaks di tengah masyarakat.
Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan, setelah tujuh tersangka ditetapkan dan kerugian negara yang mencapai hampir Rp 1.000 triliun dihitung, Kejagung harus segera melacak aliran dana hasil korupsi. Langkah ini, kata Bamsoet, bisa dilakukan dengan bantuan PPATK serta instansi terkait lainnya.
"Penanganan kasus ini harus terus jalan. Kejagung harus gaspol! Jangan hanya fokus menetapkan tersangka, tapi juga usut siapa saja yang ikut menikmati duit haram ini. Kalau tidak, hoaks bakal merajalela dan menyeret pihak-pihak yang mungkin tidak bersalah," kata Bamsoet dalam keterangannya yang dikutip Parlementaria, Selasa (11/3/2025).
Siapa Saja yang Menikmati Uang Korupsi?
Bamsoet menekankan, publik meyakini bahwa uang hasil korupsi ini tidak hanya ada di rekening tujuh tersangka. Menurutnya, skala korupsi yang begitu besar dan berlangsung selama lima tahun jelas menunjukkan adanya pihak lain yang ikut terlibat.
"Mereka ini kelihatannya cuma pekerja profesional biasa, nggak punya afiliasi politik. Tapi kalau duitnya sampai hampir Rp 1.000 triliun, apa iya mereka main sendiri? Jangan-jangan ada yang lebih besar di balik mereka," cetus Bamsoet.
Ia menambahkan, bisa saja para tersangka ini bermain dengan memanipulasi atau mengoplos BBM demi meraup keuntungan besar. Namun, skema permainan ini butuh jaringan kuat dan keterlibatan banyak pihak.
Kejagung Harus Buktikan Ketegasan
Lebih lanjut, Bamsoet menegaskan bahwa kasus ini adalah ujian besar bagi Kejagung dalam membuktikan keseriusan memberantas korupsi jumbo. Kejagung tidak boleh ragu untuk menyeret semua yang terlibat, termasuk jika ada aktor besar di balik skandal ini.
"Masyarakat berharap Kejagung tidak setengah-setengah. Semua yang ikut bancakan duit ini harus dihukum setimpal. Kalau Kejagung bisa transparan dan tuntas, kepercayaan publik terhadap hukum akan semakin kuat," tandasnya.
Publik kini menanti langkah tegas Kejagung. Akankah kasus ini benar-benar dibongkar hingga ke akar-akarnya? Atau justru akan tenggelam seperti kasus besar lainnya? Waktu yang akan menjawab.
Politik | 5 hari yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Ekbis | 4 hari yang lalu
Pendidikan | 4 hari yang lalu