Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Uya Kuya Sesalkan Penembakan PMI di Malaysia, Desak Penyelidikan Transparan

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 29 Januari 2025 | 11:48 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI, Surya Utama alias Uya Kuya. [Foto: Dok DPR/RMN]
Anggota Komisi IX DPR RI, Surya Utama alias Uya Kuya. [Foto: Dok DPR/RMN]

RAJAMEDIA.CO - Info Parlemen, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Surya Utama alias Uya Kuya, menyesalkan insiden penembakan terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. 
 

Kejadian yang terjadi pada Jumat (24/1/2025) ini mengakibatkan satu PMI meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka-luka, termasuk satu dalam kondisi kritis.
 

Uya Kuya mengkritik keterlambatan akses kekonsuleran yang diberikan Malaysia kepada perwakilan Indonesia untuk bertemu para korban. Menurutnya, hal ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya informasi yang ditutup-tutupi.
 

“Karena yang saya dengar, konsuler masih belum bisa diizinkan bertemu untuk mendengar penjelasan dari pihak WNI yang luka-luka. Jadi baru dapat izin itu hari Rabu untuk bertemu mereka. Jadi sangat disesalkan. Jangan sampai ada yang ditutup-tutupi,” ujar Surya Utama dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Rabu (29/1).
 

Politisi Fraksi PAN ini mendesak otoritas Malaysia untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh dan objektif. Ia menegaskan bahwa hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia selama ini harus menjadi dasar dalam penyelesaian kasus ini, tanpa ada informasi yang ditutup-tutupi.
 

“Walaupun di satu sisi ini adalah hak dari Pemerintah Malaysia untuk menegakkan hukum di sana, tapi di satu sisi kita menyesalkan kenapa sampai ada korban,” katanya.
 

Uya Kuya juga menyoroti penggunaan kekuatan berlebihan dalam penanganan insiden tersebut dan meminta agar Pemerintah Indonesia bersikap tegas dalam melindungi warganya yang bekerja di luar negeri.
 

Selain itu, ia mendorong Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pengawasan terhadap praktik ilegal pengiriman PMI oleh calo dan mafia. Ia mengungkapkan bahwa masih banyak PMI yang diberangkatkan secara ilegal melalui jalur alternatif, seperti Kalimantan, meskipun pengawasan di perbatasan Batam telah diperketat.
 

“Karena kebanyakan yang diberangkatkan adalah orang-orang yang tidak punya pengetahuan secara benar, tidak teredukasi baik tentang pekerja legal itu gimana. Sampai sana mereka dipekerjakan di ladang, di pabrik, gaji kadang enggak dikasih, pulang pun enggak bisa,” ungkapnya.
 

Uya Kuya berharap Pemerintah Indonesia segera mengambil langkah konkret untuk memastikan tidak ada lagi kasus serupa di masa depan serta menjamin perlindungan yang lebih baik bagi PMI yang bekerja di luar negeri.rajamedia

Komentar: