Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Senator Ustaz Nuh: Israel Penjajah, Pemerintah Harus Tolak Atletnya Bertanding di Jakarta

Laporan: Zulhidayat Siregar
Rabu, 08 Oktober 2025 | 22:46 WIB
Anggota DPD RI Ustaz Muhammad Nuh - Istimewa -
Anggota DPD RI Ustaz Muhammad Nuh - Istimewa -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Palestina - Pemerintah Indonesia didorong untuk bersikap tegas menolak keikutsertaan sejumlah atlet Israel dalam ajang World Artistic Gymnastics Championships 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 19 - 25 Oktober 2025 ini.


Langkah ini harus diambil sebagai bentuk konsistensi terhadap alinea pertama pembukaan UUD 1945 yang menyatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh karena itu penjajahan harus dihapuskan di muka bumi. 


Mengingat sampai saat ini Israel masih menjajah Palestina. Demikian ditegaskan Anggota DPD RI Ustaz Muhammad Nuh kepada Raja Media Network (RMN) Rabu (8/10/2025).


"Selama Israel belum mau membebaskan Palestina, berarti Israel masih penjajah. Dan kita selama ini juga tidak pernah memberikan izin formal (warga Israel ke Indonesia). Kalau mereka menyusup dan sebagainya, itu lain. Tapi secara formal negeri ini tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Karena Israel penjajah," tegasnya.


Sikap Indonesia Masih Belum Berubah


Dia bersyukur sikap para pemimpin Indonesia terkait dukungan atas kemerdekaan Palestina dan penolakan terhadap Israel masih belum berubah sejak era Soekarno sampai saat ini.


Bahkan Presiden Prabowo Subianto dengan lantang menyampaikan sikap tersebut saat berpidato di Majelis Umum PBB belum lama ini. Dengan mendukung solusi dua negara, Prabowo menekankan hanya akan mengakui Israel kalau Palestina merdeka.


"Saya pikir merujuk kepada pidato Bapak Presiden di Majelis Umum PBB, bahwa fokus kita adalah bagaimana agar Palestina merdeka, rakyat Palestina mendapatkan kebebasan. Meskipun masih ada pro kontra, tapi saya pikir itu (solusi dua negara) solusi yang lumayan baiklah," ungkap Ketua PW Persis Sumatera Utara ini.


Karena itu, dia menambahkan, kalau seandainya Israel mau mengakui kemerdekaan Palestina dengan segala implikasinya, Indonesia akan membuka hubungan diplomatik dengan negara Yahudi tersebut. Dengan demikian, warga Israel akan diizinkan datang ke Indonesia.


Namun sampai saat ini, Ustaz Nuh menekankan, Israel belum menerima solusi dua negara tersebut, dan masih terus menjajah Palestina. Makanya Indonesia belum mengakui Israel, sehingga Pemerintah harus menolak kehadiran warganya ke Tanah Air, meski mereka atlet yang datang untuk kepentingan olahraga.


Menlu Respons Kedatangan Atlet Israel


Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, juga sudah menanggapi kabar akan keikutsertaan atlet senam artistik dari Israel dalam kejuaraan yang digelar di Jakarta bulan ini. Namun dia masih belum mau menyampaikan bagaimana sikapnya.


Karena dia masih masih menunggu langkah dari Direktorat Jenderal Imigrasi pada Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan apakah menyetujui pemberian visa terhadap atlet dari Israel tersebut atau tidak. Sekjen DPP Gerindra ini juga menunggu sikap penyelenggara lomba, yakni Persatuan Senam Indonesia (Persani).


Saat dikejar lebih jauh, Sugiono juga enggan mengungkapkan langkah antisipasi Kemlu jika visa para atlet Israel dikeluarkan pihak yang bersangkutan. "Itu pertanyaan yang sifatnya hipotetikal. Kami belum tahu apakah disetujui atau tidak (visa para atlet Israel)," tutur Sugiono..


Imigrasi dan Persani Belum Bersuara


Pihak Ditjen Imigrasi Kementerian Imipas dan Persani sejauh ini belum memberikan keterangan resmi mengenai akan ikut sertanya atlet asal Israel dalam kejuaraan tersebut. Soal kabar keikutsertaan sejumlah atlet gimnastik Israel ini sendiri sebelumnya diberitakan oleh media-media dari negara Yahudi tersebut.rajamedia

Komentar: