Sekjen PDIP Sebut Mundurnya Ketum Golkar Kejadian Luar Biasa, Sangat Mengejutkan!
RAJAMEDIA.CO - Polhukam -
Apa yang dilakukan Airlangga Hartato merupakan suatu kejadian yang luar biasa. Sebab, ketua umum partai politik mundur di tengah masa jabatannya.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespon mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Sangat mengejutkan karena ini dalam rangka pilkada serentak, dan muncul kejadian politik, dari kami suatu hal yang luar biasa, yang menyentuh aspek kedaulatan partai," ujarnya di Jakarta, dikutip, Senin (12/8).
Menurut Hasto, peta politik di pilkada nanti bisa saja berubah usai Airlangga mundur dari kursi Ketum Golkar.
"Ada indikasi seperti itu, tetapi kalau di tingkat kabupaten kota itu relatif konfigurasinya menunjukkan representasi dari peta politik yang ada di daerah, tetapi kalau terkait dengan pilgub, memang ada berbagai skenario-skenario karena ada kepentingan kekuasaan itu," ujarnya.
Hasto merasa prihatin atas mundurnya Airlangga sebagai ketum Golkar. Hasto pun mengungkapkan sifat sosok menteri perekonomian itu.
"Beliau sosok komunikator yang baik, dan membangun kerja sama politik yang baik," imbuhnya.
Lanjut Hasto, pihaknya juga ikut prihatin dengan situasi yang terjadi saat ini. Dan hal itu juga menjadikan tantangan bagi PDIP sebagai bangsa.
"Untuk betul-betul menunjukkan kedaulatannya sebagai partai yang mengemban amanah dari rakyat, dan partai itu selalu memiliki mekanisme yang sudah terlembaga terkait dengan kepemimpinan," urainya.
Kata Hasto, sebagai partai politik, PDIP tidak campur tangan terhadap rumah tangga partai politik lain.
"Tetapi tentu saja terhadap apa yang terjadi itu sangat mengejutkan dan kami prihatin karena kami juga bisa merasakan suasana kebatinan," pungkasnya.
Info Haji 5 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Dunia | 5 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Opini | 6 hari yang lalu