Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

PSU Serang: Coblosan Sehari, Saudara Selamanya

Oleh: H. Dede Zaki Mubarok
Sabtu, 19 April 2025 | 04:56 WIB
Ilustrasi Andika Hazrumy dan Ratu Zakiyah -
Ilustrasi Andika Hazrumy dan Ratu Zakiyah -

RAJAMEDIA.CO - PEMUNGUTAN Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Serang menjadi babak tambahan dari kisah panjang Pilkada 2024. Tidak semua daerah mengalami hal ini. Tapi Serang, rupanya masih menyisakan catatan yang harus diperbaiki.
 

Sejak Mahkamah Konstitusi memutuskan PSU digelar, suhu politik kembali menghangat. Bukan karena kampanye, tapi karena harapan. Rakyat diberi kesempatan kedua — untuk memilih lebih saksama, lebih jujur, lebih merdeka.
 

Andika vs Ratu: Lanjut atau Ganti Haluan?
 

Dua nama kembali berhadapan: Andika Hazrumy dan Ratu Zakiyah.
Satu membawa rekam jejak, satu lagi membawa semangat perubahan.
 

Andika dikenal luas. Pernah menjabat. Mengerti medan birokrasi.
Ratu Zakiyah, wajah baru dengan jargon segar, menjanjikan perombakan.
 

Ini bukan sekadar soal siapa yang lebih dikenal, atau siapa yang lebih “kuat” secara politik. Tapi siapa yang paling dipercaya untuk mengemban mandat rakyat lima tahun ke depan.
 

Coblosan Itu Sekejap, Tapi Dampaknya Lama
 

Saya selalu ingat wejangan seorang petani tua di Ciruas, waktu saya meliput Pilkada lima tahun lalu. Katanya,

 

“Coblos cuma semenit, tapi kalau salah pilih, bisa nyesel lima tahun.”
 

Betul. Kadang karena uang Rp 100 ribu, kita menyerahkan masa depan anak-anak kita kepada pemimpin yang salah. Kadang karena ikut-ikutan, kita abaikan suara hati sendiri.
 

Makanya kali ini, PSU bukan sekadar pemungutan suara ulang. Tapi ujian kedewasaan berdemokrasi. Ujian apakah kita sudah belajar dari pengalaman.
 

Yang Menang Jangan Jumawa, Yang Kalah Jangan Luka
 

Ini kalimat sederhana, tapi paling sulit diwujudkan dalam politik kita.
Karena setelah coblosan, yang muncul seringkali bukan kerendahan hati — melainkan euforia dan balas dendam.
 

Padahal, rakyat ingin melihat pemimpin yang dewasa. Yang bisa merangkul, bukan menjatuhkan. Yang bisa membangun, bukan memecah. Yang bisa berkata: “kita saudara, bukan sekadar pendukung atau lawan.”
 

Yang kalah pun jangan sakit hati. Karena dalam demokrasi, kalah hari ini bukan berarti kalah selamanya. Asal tetap bersama rakyat, tetap memperjuangkan kebaikan, masih banyak jalan menuju panggung pengabdian.
 

Ayo Bangun Serang Sama-Sama
 

Setelah PSU selesai, pekerjaan besar baru dimulai. Yakni membangun Serang yang lebih tertib, sejahtera, dan manusiawi.
 

Jangan biarkan energi politik habis di TPS. Energi itu harus dibawa ke kantor-kantor pelayanan, ke desa-desa, ke sekolah dan pasar. Untuk menyambung harapan rakyat.
 

Yang terpilih nanti, jangan cuma sibuk seremonial dan jumpa pers. Turun ke bawah. Dengarkan yang di bawah. Dan penuhi janji-janji kemarin.
 

Karena Serang butuh pemimpin, bukan penjaga kursi. Butuh pekerja, bukan pencitra.
 

Akhirnya, Mari Pilih dengan Nurani
 

PSU ini adalah kesempatan kedua.
Jangan disia-siakan.
Jangan jual suara demi sesuatu yang cuma sebentar.
 

Cobloslah dengan hati.
Karena pemimpin yang datang dari hati rakyat, biasanya lebih tahan terhadap godaan.
 

Dan sekali lagi, kita semua harus ingat:
Coblosan cuma sehari, tapi silaturahmi selamanya.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Ilustrasi --
Matahari Kembar
Rabu, 16 April 2025
Ilustrasi  Ratu Zakiyah Vs Andika Hazrumy - Dok RMN -
Pilkada Ulang, Dinasti Pulang?
Selasa, 15 April 2025
Ilustrasi -
Evakuasi Itu… Relokasi?
Minggu, 13 April 2025
ilustrasi -
Lancar Karena Lesu?
Jumat, 11 April 2025
Skuad Garuda Muda U - 17. - Foto: Dok PSSI -
Garuda Muda Menatap Qatar
Selasa, 08 April 2025