Live TikTok Anies Baswedan 'Kick' Kampanye Gemoy Prabowo-Gibran
RAJAMEDIA.CO - Politik - Capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) terus memodifikasi konsep kampanyenya dalam rangka menjangkau semua kalangan.
Hampir semua konsep kampanye diambil oleh kubu calon presiden (Capres) Anies Baswedan.
Setelah terkenal dengan Desak Anies, eks Gubernur DKI Jakarta itu kini lagi getol kampanye di TikTok secara live.
Langkah Anies ini, bukan tanpa alasan, pengguna TikTok di Indonesia per Oktober 2023 lalu tembus 106 juta lebih.
Indonesia jadi negara kedua setelah Amerika Serikat dengan penggunaan TikTok terbanyak. Secara keseluruhan total pengguna TikTok telah mencapai 1,22 miliar per Oktober 2023 lalu di dunia.
Menlansir laman Disway, Bytedance selaku pemilik dan pengembang TikTok mengklaim telah meraih 137 juta pengguna baru atau 12,6 persen dibanding kuartal sebelumya (QtQ).
Menurut data We Are Social pengguna global paling banyak di TikTok adalah laki-laki, dengan proporsi 50,8 persen dibanding perempuan 49,2 persen.
Rentan usia rata-rata pengguna TikTok terbanyak 18-24 tahun, disusul 25-35 tahun.
Data-data jelas menjadi target besar bagi pada Capres.
Anies menjadi trending topic setelah untuk pertama kalinya ia melakukan live TikTok pada Jumat, (29/12) malam.
Prabowo-Gibran sendir sudah sejak awal bergerilya di TikTok dengan video-video joget gemoy ala Prabowo. Namun Anies Baswedan mendekati TikTok dengan gayanya sendiri yang peminatnya jauh dari disukai dari joget ala Gemoy.
Anies melakukan live TikTok, berbicara dengan gaya bahasa yang ringan.
Menghubungkan realitas kehidupan aslinya dengan pengguna di TikTok.
Ya, saat Anies live TikTok, ia tengah berada di sebuah kereta kelas eksekutif.
Tampaknya Anies ingin menggambarkan sosok calon pemimpin yang humble dengan masyarakat sekitar.
Dalam live TikTok bertitelkan "Temani Saya di Jalan" sekitar pukul 22.00 malam itu dan berdurasi sekitar 27 menit itu, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini mendapatkan viewers 302.700 ribu lebih warganet.
Berbagai bahasan ringan dan pesan capres Anies yang dekat dengan keseharian anak muda disampaikan.
Mulai dari jangan takut gagal, skripsi, soal pengalaman baru bahkan hingga Anies yang menanyakan bagaimana cara mematikan live TikTok disambut hangat netizen.
Ainun Najib, Pakar IT dan salah satu kader Nahdlatul Ulama (NU) yang kini berada di Singapura, memberikan reaksinya.
"Sepertinya ini konsepnya Aniesisasi Digital. Ditunggu dari @ganjarpranowo & @prabowo juga ya!" tulisnya.
Unggahannya di media sosial X mendapat reaksi positif para pengikutnya.
Banyak para analis yang menyebut bahwa konsep yang diusung Anies cukup menjanjikan.
Dengan live TikTok, Anies seolah tak tertinggal-tinggal amat jika dibandingkan dengan kampanye joget gemoy ala Prabowo.
"Maksud cak ainun tuh live ngobrol langsung ke grassroot model anies gini. Bukan cuma kampanye masuk tiktok," tulis seorang netizen yang diamini Gus Ainun.
Seorang netizen menilai kampanye gemoy ala Prabowo akan cenderung membuat orang cepat jenuh.
Dan patut diakui, mood seorang remaja apalagi generasi Z bin milenial kini, mudah merasa bosan. Tak heran kebanyak dari mereka lebih banyak menyukai rebahan di rumah.
Justru dengan live TikTok, publik akan lebih dekat dengan sosok calon presidennya.
"Malah menurut saya ini bukan telat, tapi waktu yg pas. Setelah jenuh dengan gemoy, sekali hajar live tiktok bisa kesapu," terang netizen.
Salah satu pengguna TikTok lainnya mengatakan sangat tersentuh dengan sikap Anies yang sangat kebapakan. Anies disebut tampil lembut layaknya seorang ayah bagi para pengguna TikTok yang didominasi gen Z.
"Tadi di live aku bilang ke Pak Anies 'i don't have father since i was child, and i see u as a father (saya tidak punya ayah sejak kecil, dan saya melihat Anda selayaknya ayah saya sendiri'. Dan Pak Anies responnya hangat dan comforting (membuat nyaman) banget, emang cocok nonton live beliau bagi kaum-kaum fatherless kayak aku gini hahaha,” tulis akun @megistusta.
Info Haji 6 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Opini | 6 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Gaya Hidup | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu