Komit Proporsional Terbuka, Golkar Demokrat Tak Mau Ada Perubahan Sistem Pemilu 2024
RAJAMEDIA.CO - Politik - Partai Demokrat dan Golkar Komit Pada Sistem Proporsional Terbuka. Jika memaksa harus ada perubahan ya diatur setelah pemilu berlangsung untuk dilaksanaka di Pemilu berikutnya, kalau semua parpol sepakat.
Begitu kesimpulan dari pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa dipanggil AHY dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Keduanya sepakat tak ingin ada perubahan sistem pada Pemilu 2024 mendatang. Kedua partai ini komit sistem proporsional terbuka dalam Pemilu 2024 dan tidak menginginkan adanya perubahan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa partai politik yang dipimpinnya itu bersama dengan Partai Demokrat akan terus berkomitmen untuk tidak merubah sistem pemilu yang sebelumnya sudah diatur.
"Terkait pemilihan terbuka atau tertutup yang sedang berproses di Mahkamah Konstitusi, kami komit bahwa regulasi yang sudah ada seperti juga di olahraga, tentu sebaiknya sesuai dengan apa yang sudah diatur sebelumnya," ujar Airlangga Hartarto di Kediaman SBY, Puri Cikeas, Jalan Letda Nasir, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4).
Airlangga menjelasakan jika ada perubahan dalam sistem pemilu, lebih baik dilakukan di periode selanjutnya.
"Kalau ada perubahan, tentu di periode berikutnya agar kita bisa bersama-bersama duduk kembali," imbuhnya.
Sistem Pemilu tanda tanya
Sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat masih mempertanyakan nasib dari sistem Pemilu 2024.
Menurutnya, hal tersebut masih belum ada kejelasan lantaran saat ini putusan tersebut masih tertunda di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Sistem pemilu yang sampai saat ini juga masih menyisakan tanda tanya besar," kata AHY.
"Sampai dengan hari ini isu itu belum jelas seperti apa endingnya, sistem proporsional terbuka atau tertutup," tambahnya.
Meskipun begitu, AHY memiliki kesamaan dengan Airlangga untuk tidak merubah sistem Pemilu 2024 selama tahapan pemilu berlangsung.
Menurutnya, jika itu dilakukan, akan memberikan dampak mundur terhadap demokrasi di Indonesia.
Sebab itu, AHY meminta untuk tetap mengawal terkait sistem pemilu agar Pemilu 2024 tetap dijalankan sesuai sistem sebelumnya, yakni Sistem Proporsional terbuka.
"Kita tidak ingin demokrasi kita mundur jauh ke belakang karena perubahan sistem yang sangat fundamental ketika tahapan-tahapan pemilu sudah dijalankan," ujar AHY.
"Ini sebetulnya keluar dari akal sehat kita dan marilah kita masih terus berusaha untuk mengawal agar jangan smp terjadi perubahan yang tidak kita harapkan bersama ketika hak rakyat dirampas dari sistem demokrasi kita," demikian tutup AHY.
Info Haji 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Olahraga | 5 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu