Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ketua Timwas Haji DPR Kritik Lemahnya Negosiasi Kemenag dengan Arab Saudi

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 21 Juni 2024 | 23:24 WIB
Ketua Timwas Haji DPR RI, A Muhiamin Iskandar. (Foto: Repro)
Ketua Timwas Haji DPR RI, A Muhiamin Iskandar. (Foto: Repro)

RAJAMEDIA.CO - Timwas Haji,  Makkah - Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mengkritik Kementerian Agama (Kemenag) terkait 

 

Kondisi tenda jemaah haji Indonesia di Mina yang overcapacity tidak lepas dari lemahnya Kementerian Agama (Kemenag) dalam negoasiasi dengan pihak Arab saudi.

 

Pernyataan itu disampaikan Ketua Timwas Haji sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengutip Parlemantaria, Jumat (21/6).

 

"Betul (ada kelemahan), mestinya posisi Indonesia punya kekuatan bargaining yang bagus, karena jumlah jemaah kita besar, punya hubungan diplomatik yang baik," ujar Cak Imin.

 

Dikatakan Cak Imin, pertemuan antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi yang berlangsung beberapa waktu lalu hanya bersifat seremonial. 

 

Ketua Umum PKB itu,  menekankan pentingnya diplomasi yang kuat agar Indonesia dapat memperoleh tenda yang lebih layak dan manusiawi di masa mendatang.

 

"Karena itu ketika Menteri Haji (Arab Saudi) dan Menteri Agama bertemu, mestinya tidak hanya foto-foto," sentil Cak Imin.

 

Atas persoalan itu, Cak Imin menyampaikan perlunya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) turut serta dalam upaya negosiasi. Ia berharap Kemenlu dapat mendukung Kemenag sehingga posisi negosiasi Indonesia menjadi lebih kuat, termasuk dalam hal mendapatkan maktab yang lebih baik dan fasilitas MCK yang memadai.

 

"Karena itu dibutuhkan kemampuan diplomasi, bargaining position antara Menag dengan Menteri Haji di sini," tambahnya.

 

Cak Imin juga menekankan pentingnya memastikan perusahaan-perusahaan yang menangani Arafah dan Mina bertanggung jawab atas fasilitas MCK yang sering menjadi keluhan utama tiap tahun.

 

"Saya berharap Kemenlu juga mem-back up sehingga kita punya negosiasi yang memadai, termasuk bargaining agar lokasi, kemudian fasilitas MCK yang sangat dikeluhkan. Yang paling pokok keluhan tiap tahun adalah fasilitas toilet MCK yang tidak memadai," jelasnya, 

 

"Ini harus dijadikan titik tekan agar perusahaan-perusahaan yang menangani Arafah, Mina itu terutama, betul-betul tanggung jawab soal MCK itu. Ini tidak bisa dibiarkan,"  demikian tutup Cak Imin.rajamedia

Komentar: