Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Infrastruktur Prabowo

Oleh: Dahlan Iskan
Kamis, 18 Juli 2024 | 05:36 WIB
Momen Akrab Presiden Jokowi, KH Ma’ruf Amin dan Prabowo. Disorot Saat Hadiri Upacara Praspa TNI-Polri [Foto: Sekretaris Kabinet]
Momen Akrab Presiden Jokowi, KH Ma’ruf Amin dan Prabowo. Disorot Saat Hadiri Upacara Praspa TNI-Polri [Foto: Sekretaris Kabinet]

RAJAMEDIA.CO - Disway -  SAYA juga marah. Pada diri sendiri –sejak sebelum perusuh Disway memarahi saya, Senin lalu. Saya juga menyesal: mengapa memaksakan diri menulis soal penembakan capres Donald Trump. Yang isinya tidak ada yang baru. Tidak ada mutunya. Parah.

 

''Sama selali tidak layak Disway''. Tidak ada yang menarik. Seperti hanya mengutip berita yang sudah tersiar luas. Tidak mau berjerih payah mencari sesuatu yang berbeda. Lebih dari parah.

 

"Kalau memang sangat sibuk, mengapa tidak menulis yang lain saja. Mengapa harus seolah wajib menulis sesuatu yang besar yang baru saja terjadi."

"Mengapa tidak menulis puisi saja. Puisi penembakan Trump."

 

"Mengapa tidak menulis yang lain saja, misalnya mengapa pipi tidak lagi tembem."

 

"Mengapa tidak mengomentari saja pidato Prabowo yang seolah berseberangan dengan Presiden Jokowi soal infrastruktur?”

 

Saya sendiri menambahkan kemarahan itu: "mengapa tidak menulis soal kemajuan di dua lembaga pendidikan Islam itu. Di Sidoarjo dan Krian itu. Yang saya kunjungi berturut di hari penembakan Trump".

 

Padahal pesantren Al Amanah di Krian dan pesantren bilingual Raudlatul Jannah di Sidoarjo istimewa sekali.

 

Huh!

 

Mengapa menyesal itu pasti kemudian?

 

Misalnya soal Prabowo yang pidato infrastruktur itu. Sebenarnya mudah sekali menulisnya. Mungkin 20 menit selesai. Yakni bahwa ternyata, itu, pidato itu, diucapkan di depan tentara muda. Prabowo bicara soal pentingnya keamanan. ''Untuk apa membangun infrastruktur hebat-hebatan, jalan tol, bandara, kalau negara tidak aman."

 

Konteks ternyata bisa membuat kesan berbeda. Bahkan bisa memberi kesan sebaliknya. Bukankah menulis soal itu lebih menarik? Bagaimana media bisa membalik kesimpulan sebuah peristiwa yang sama? Bagaimana bisa menghasilkan kesan membangun infrastruktur itu salah? Dan itulah yang kemudian menjadi kesan umum: seolah Prabowo menyalahkan Jokowi.

 

Mungkin soal itu jauh lebih menarik daripada penembakan Trump.

 

Duh!rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Dahlan Iskan melaksanakan di masjid di pusat kota Fuzhou.--
Gelap Cahaya
Jumat, 18 Oktober 2024
Mahasiswi jurusan Bahasa Indonesia di Fuqing. [Disway]
Alwi Novi
Kamis, 17 Oktober 2024
Dahlan Iskan bersama mahasiswa Indonesia di Fuqing, Tiongkok nonton bareng pertandingan China vs Indonesia. [Disway]
Nobar Bandung
Rabu, 16 Oktober 2024
Dahlan Iskan ketika mengunjungi Museum Liem Sioe Liong di Fuqing, Fujian, Tiongkok.-
Liem Din
Selasa, 15 Oktober 2024
Dahlan Iskan bersama para anggota komunitas Warung Kopi di Tiongkok. [Foto: Disway]
Warung Kopi
Senin, 14 Oktober 2024
Dahlan Iskan. -
Sedih Tidak
Minggu, 13 Oktober 2024