Gubernur Lemhanas Ziarah ke Makam Bung Karno: Kami Teruskan Perjuangan Sang Visioner!

RAJAMEDIA.CO - Blitar, Ziarah – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-60 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Gubernur Lemhannas TB. Ace Hasan Syadzily melaksanakan ziarah dan tabur bunga ke Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Kamis (16/5).
Agenda ini menjadi tradisi tahunan penuh makna yang tak sekadar seremonial, tetapi sarat nilai kebangsaan dan keteladanan sejarah.
Bung Karno, Pendiri Sekaligus Visioner Lemhannas
Bung Karno bukan hanya Proklamator dan Presiden pertama RI. Bersama Bung Hatta, beliau menggagas Pancasila sebagai dasar negara, dan yang tak kalah penting—merancang serta meresmikan Lemhannas RI pada 20 Mei 1965. Lembaga ini berdiri sebagai manifestasi pemikiran geopolitik dan strategi pertahanan nasional dalam menghadapi dinamika global.
“Ziarah kami ke Blitar ini adalah bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa Bung Karno sebagai pendiri Lemhannas. Kami berkomitmen untuk terus meneruskan perjuangan beliau,” kata Ace Hasan, dikutip Minggu (18/5).
Warisan Bung Karno: Geopolitik dan Geostrategi untuk Bangsa Kuat
Menurut Ace, Bung Karno merupakan tokoh sangat visioner yang telah memikirkan pentingnya pemahaman geopolitik dan geostrategi bagi para pemimpin nasional.
Maka tak heran jika Lemhannas RI didesain sebagai kawah candradimuka—tempat mendidik, menyatukan, dan mengintegrasikan calon pemimpin agar memiliki wawasan strategis dan jiwa kenegaraan yang kuat.
“Tidak mungkin bangsa ini akan maju kalau para pemimpin nasionalnya tidak disatukan, tidak memiliki wawasan negarawan, dan tidak punya semangat patriotik,” ujar Ace menegaskan.
Lemhannas: Dari Pemikiran Bung Karno ke Masa Depan Bangsa
Tak hanya sebagai lembaga pendidikan strategis, Lemhannas RI juga diposisikan Bung Karno sebagai think tank nasional—penghasil gagasan besar untuk menjaga dan memperkuat posisi Indonesia dalam kancah global, dengan berpijak pada kekuatan geopolitik bangsa sendiri.
Ace Hasan menegaskan bahwa spirit Bung Karno dalam membangun ketahanan nasional harus terus dirawat dan diperbarui agar tetap relevan di tengah tantangan era baru.
“Kami tidak hanya mengenang, tapi juga melanjutkan semangatnya. Dari Blitar, kami membawa pulang semangat untuk menjaga kedaulatan dan kejayaan Indonesia melalui ketahanan nasional yang kokoh,” pungkasnya.
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Peristiwa | 6 hari yang lalu
Dunia | 4 hari yang lalu
Politik | 2 hari yang lalu
Peristiwa | 6 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Dunia | 3 hari yang lalu
Peristiwa | 3 hari yang lalu