Golkar - Gerindra Banten Gelar Petemuan Tertutup, Sinyal Airin Rachmi- Andra Soni!
RAJAMEDIA.CO - Pilkada Banten - Sebuah pertemuan penting formal dilakukan DPD Partai Golkar dan Partai Gerindra Banten di salah satu hotel daerah Kota Serang, Rabu (24/4).
Pertemuan tertutup awal jelang Pilkada serentak tersebut mengisyaratkan akan terjadi koalisi yang kuat di Pilkada Banten, antara dua parpol pemegang suara terbanyak pemilu legislatif ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pertemuan dikomandoi langsung oleh pimpinan kedua parpol tersebut, yakni Ketua DPD Partai Golkar Banten Ratu Tatu Chasanah dan Ketua DPD Partai Gerindra Banten Andra Soni.
"Alhamdulillah, silaturahmi formal ini penuh suasana persahabatan. Ini pertemuan awal yang insya Allah, akan punya jalan tengah di akhir," ujar Tatu, Kamis (25/4).
Menurut Tatu, pertemuan dengan Gerindra merupakan proses komunikasi politik yang harus dilakukan oleh Golkar Banten untuk menentukan arah koalisi di pilkada provinsi, dan delapan kabupaten/kota. Apalagi, di semua tingkatan pilkada, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar sudah menugaskan sejumlah kader untuk menjadi bakal calon kepala daerah.
Dikatakan Tatu, komunikasi politik dengan Gerindra, cukup mudah dilakukan. Karena, dalam Koalisi Indonesia Maju, Golkar-Gerindra serta sejumlah partai politik lainnya, telah memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Silaturahmi ini harus dilakukan karena kami juga sudah bersama pada proses pemilihan presiden. Jadi komunikasinya lebih cair. Apalagi, kami memang nyaman bersama Partai Gerindra,” ujar Tatu.
Lanjut Tatu, Pilkada tahun ini cukup unik. Sebab selain dilakukan serentak, sejumlah partai politik juga punya sejumlah bakal calon yang akan diusung.
Namun tanpa merinci pada Pilkada mana saja Golkar dan Gerindra berkoalisi, Tatu mengisyarakat akan terjadi di tujuh dari sembilan pilkada di Banten. Termasuk di Pilkada Banten.
"Ini masih komunikasi awal, tetapi memang ada kesepahaman yang kuat. Selanjutnya akan dilakukan komunikasi kembali agar koalisi yang kami harapkan bersama akan menjadi kenyataan. Prinsipnya, tantangan dan masalah pembangunan daerah, dibutuhkan sinergi dan kebersamaan,” ujarnya.
Sementara, Ketua DPD Partai Gerindra Banten Andra Soni menilai, pihaknya diminta oleh pimpinan pusat untuk memperkuat komunikasi politik di daerah, terutama dengan Partai Golkar.
Apalagi, kata Andra, Partai Gerindra harus mampu mengawal kebijakan pemerintah pusat di daerah, setelah Prabowo Subianto, sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, dilantik sebagai presiden.
"Pola pemerintahan provinsi adalah perwakilan pusat, sehingga penting kolaborasi dilakukan. Gerindra ingin ambil posisi itu, mengawal kebijakan pusat di tingkat daerah,” ujarnya.
Golkar maupun Gerindra belum membicarakan komposisi koalisi maupun bakal calon kepala daerah yang akan diusung.
"Intinya, Gerindra sangat punya keinginan mewarnai pilkada, dan itu dilakukan bersama dengan Partai Golkar. Kami ingin menjadi seorang adik yang baik,” ujarnya.
Pernyataan ‘seorang adik’ ini, tidak lepas dari sejarah bahwa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto merupakan mantan kader Partai Golkar.
Diketahui, jika koalisi terjadi di Pilkada Banten, maka Golkar bersama Gerindra bisa langsung mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Dari syarat 20 kursi untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur, masing-masing sama, yakni memiliki 14 kursi di DPRD Banten. Jika ditotal, kedua partai politik ini punya modal 28 kursi, dan sudah cukup melaju mulus pada pencalonan Pilkada Banten.
Partai Golkar sendiri untuk Pilkada Provinsi Banten sudah memberi penugasan kepada Airin Rachmi Diany (mantan Walikota Tangsel), sementara Partai Gerindra menujuk Ketua DPD Gerindra Banten, Andra Soni.
Info Haji 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu