Erna Sari Dewi: Inpres Jangan Jadi Janji Kosong, Warga Sudah Empat Bulan Tanpa Kapal!

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Parlemen – Sorotan tajam disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI Erna Sari Dewi terkait Instruksi Presiden (Inpres) Percepatan Pembangunan Pulau Enggano yang baru saja diteken Presiden Prabowo Subianto. 
 

Meski apresiasi dilontarkan, peringatan keras pun turut disampaikan: “Jangan berhenti di meja birokrasi!”
 

“Saya mengapresiasi perhatian Presiden terhadap Enggano. Tapi warga di sana masih hidup dalam kondisi darurat. Empat bulan tanpa kapal, logistik terbatas, listrik nyaris padam,” tegas Erna, Kamis (26/6/2025).
 

Darurat Terisolasi: Kapal Tak Ada, Listrik Melemah, Logistik Terputus
 

Pulau Enggano — bagian dari wilayah Provinsi Bengkulu di Samudra Hindia — masih dalam krisis keterisolasian. Sejak awal 2025, tak ada kapal pengangkut barang maupun penumpang yang beroperasi. Distribusi logistik lumpuh, pelayanan kesehatan terganggu, dan listrik nyaris padam.
 

Inpres Sudah Terbit, Tapi...
 

Inpres Presiden Prabowo disebut memuat instruksi lintas kementerian: dari pembangunan infrastruktur, penguatan konektivitas, hingga layanan dasar. Tapi bagi Erna, itu semua hanya akan berarti jika cepat dilaksanakan.
 

“Yang dibutuhkan sekarang itu kapal logistik dan medis, serta pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai,” kata politisi Partai NasDem itu lugas.
 

Bukti, Bukan Janji!
 

Erna mengingatkan agar Inpres ini tidak menjadi sekadar narasi cantik di atas kertas.
 

“Jangan sampai Inpres ini berhenti di meja birokrasi. Masyarakat Enggano menunggu bukti, bukan janji,” tegasnya.
 

Ia meminta semua pihak turut mengawal, dari pemerintah pusat dan daerah, media, aktivis, hingga masyarakat sipil.
 

Tanggung Jawab Moral Bangsa
 

“Ini bukan sekadar program pembangunan. Ini soal keadilan. Soal kemanusiaan. Jangan biarkan Enggano terus terpinggirkan,” tutup Erna yang merupakan legislator Dapil Bengkulu.
 

Fakta Enggano Hari Ini:

- Empat bulan tanpa kapal
- Pasokan energi minim
- Krisis layanan kesehatan
- Distribusi logistik tersendat
- Inpres sudah terbit, tapi implementasi masih ditunggu