Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Erick dan Ara Bidik Lahan BUMN dan Sitaan Koruptor untuk Percepat Program 3 Juta Rumah

Laporan: Firman
Sabtu, 16 November 2024 | 07:12 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perumahan membidik lahan BUMN dan sitaan koruptor untuk realisasikan 3 juta rumah. [Foto: Disway/RMN]
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perumahan membidik lahan BUMN dan sitaan koruptor untuk realisasikan 3 juta rumah. [Foto: Disway/RMN]

RAJAMEDIA.CO -  Jakarta - Kementerian BUMN dan Kementerian Perumahan sedang membidik lahan untuk mendukung program 3 juta rumah. Salah satu lahan yang dibidik Erick ialah lahan stasiun kereta api.


Hal itu seperti disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir di Kementerian BUMN, pada Jumat (15/11).


"Salah satu yang kita sama seperti Pak Menteri (Maruar Sirait), kita memapping dulu dimana lahan-lahan BUMN yang bisa mendukung daripada percepatan perumahan," kata Erick


"Kita sudah membuat terobosan bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum sebenarnya awalnya mengenai tadi, stasiun-stasiun kereta api itu lahannya yang tidak maksimal dulunya, kan sekarang sudah dibangun Menjadi TOD (Transit Oriented Development), bahkan ada subsidi antara yang mampu dan tidak mampu," tutur Erick.


Menurut Erick, saat ini Menteri Perumahan sedang memetakan perumahan rakyat. Salah satunya yang akan dibidik kata Erick ialah tanah hasil sitaan KPK.


"Makanya beliau (Ara) mendorong mendapatkan tanah-tanah dari hasil korupsi, atau tanah-tanah sitaan, atau tanah-tanah yang belum terbangun," kata Erick.


"Nah sama, kita menawarkan ke Pak Ara beberapa aset BUMN sendiri, ya memang nanti kalau kerjasama dengan Perumnas tentunya, ini bisa kita maksimalkan juga," pungkasnya.


Erick menambahkan saat ini pemerintah memastikan bahwasanya program 3 juta rumah ini harus memiliki harga terjangkau.


Adapun cicilan yang seharusnya 15 tahun, akan diperpanjang menjadi 30 tahun.


"Cincilan rumah diperpanjang dari 15 menjadi 30 tahun. Kan itu nanti ekonominya akan ketemu," terang Erick.


"Memang tentu harga rumahnya harus jauh lebih murah. Makanya lahannya dicari yang tentu tidak perlu dibeli misalnya,"  demikian tutup Erick Thohirrajamedia

Komentar: