Dari Dusun Deles Wonosobo, Din Ajak Umat Hijrah dari Budaya Bobrok ke Budaya Mabruk

RAJAMEDIA.CO - Wonosobo - Agama - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. M. Din Syamsuddin mengajak umat Islam dan rakyat Indonesia secara umum untuk berhijrah dari budaya bobrok kepada budaya mabruk. Karena kalau tidak segera meninggalkan budaya tersebut, dia memperingatkan, akan berakibat fatal terhadap kelangsungan kehidupan kebangsaan kita.
Ajakan dan peringatan ini disampaikannya saat menjadi penceramah pada acara Peringatan Tahun Baru 1447 Hijriah di Dusun Deles, Desa Lumajang, Kecamatan Watumalang, Wonosobo, Jawa Tengah kemarin, Minggu (29/6/2025).
Ungkit Peringatan Presiden Prabowo
Berbicara di hadapan sekitar empat ribu jamaah di sebuah lapangan dusun dekat Dataran Tinggi Dieng ini, Din menguraikan budaya-budaya bobrok yang harus ditinggalkan terutama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Budaya bobrok ini seperti merajalelanya korupsi, kolusi, kebohongan, ketidakadilan, dan kekerasan.
Budaya bobrok ini akan menciptakan malapetaka nasional kalau tidak segera diatasi. "Kalau tidak (diatasi), maka Indonesia (akan mengalami) seperti pernah disinyalir oleh (Presiden RI) Jenderal Purn Prabowo Subianto pada tahun 2018, Indonesia dapat menjadi negara gagal," tegasnya.
Oleh karena itu, menurut mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat ini, umat Islam harus bangkit memprakarsai perbaikan dan perubahan. Umat Islam tidak boleh diam dan berpangku tangan terhadap kemungkaran-kemungkaran yang terjadi.
Momentum Hijrah Rohaniah, bukan Sekadar Revolusi Mental
Maka Peringatan Tahun Baru 1447 Hijriah harus dijadikan sebagai momentum menggerakkan hijrah rohaniah dari kebobrokan menuju kemabrukan, bukan sekadar revolusi mental yang akhirnya mental.
"Umat Islam dan Bangsa Indonesia harus meninggalkan semua perilaku bobrok tadi untuk diganti dengan perilaku mabruk seperti berlaku jujur dan adil, kerja keras, kerja sama, tidak serakah apalagi menumpuk kekayaan secara tidak sah," bebernya.
Budaya mabruk, katanya lebih lanjut, adalah budaya menghimpun dan mendayagunakan kebaikan-kebaikan yang ada di sekitar kita, yang kemudian kita akan memperoleh kebaikan dari Allah SWT.
Kemabrukan merupakan pertemuan antara dua kebaikan. Yaitu kebaikan berupa anugerah Allah SWT atas bangsa Indonesia dan kebaikan yang ditambahkan Allah SWT karena bangsa ini menjalankan nilai-nilai dan ajaran-Nya. "Itu semua meniscayakan adanya persatuan dan kebersamaan di antara kita," ucapnya.
Apresiasi Ormas Islam Kompak
Karena itu menurut tokoh yang pernah menjadi Ketua Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama/IPNU di Sumbawa sewaktu SMP dulu ini, kebersamaan dan kerja sama antara NU dan Muhammadiyah khususnya, mutlak perlu dilakukan. Jauhkan silang sengketa apalagi mengenai masalah furu'iyyah (masalah cabang-cabang dalam agama).
"Oleh karena itu, saya bersyukur dan berbangga dengan kebersamaan umat Islam lintas organisasi di Dusun Deles ini. Saya berbangga dan terharu kegiatan ini dikawal oleh Kokam Pemuda Muhammadiyah dan Banser GP Ansor," kata Din.
"Bahkan tadi sewaktu saya memasuki Dusun Deles langsung disambut oleh jip Banser dan Kokam. Ini perlu menjadi contoh bagi umat Islam di daerah-daerah lain," sambungnya menekankan.
Acara Tahun Baru Islam Digelar Meriah
Dalam kesempatan itu, Din Syamsuddin mengapresiasi masyarakat Dusun Deles yang telah berhasil memprakarsai acara tersebut dengan meriah di tengah kelangkaan Peringatan Tahun Baru Hijriah dibandingkan dengan perayaan Tahun Baru Masehi ataupun Tahun Baru Imlek yang biasanya sangat semarak.
Peringatan Tahun Baru Islam yang diadakan oleh Panitia Hari Besar Islam Dusun Deles diikuti sekitar empat ribu jamaah yang memadati lapangan sepakbola dusun di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi perbukitan indah dekat Daratan Tinggi Dieng.
Terlebih, selain masyarakat umum, juga hadir Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mewakili Bupati Wonosobo, para ulama dan tokoh ormas-ormas Islam seperti Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Dewan Masjid Indonesia, Aisyiah, dan Muslimat NU.
Dunia | 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Keamanan | 4 hari yang lalu
Daerah | 5 hari yang lalu
Parlemen | 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu