Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Adem, Anget-anget, Panas Idul Fitri 1443 Hijriyah

Oleh: Zaki Mubarok
Rabu, 11 Mei 2022 | 11:44 WIB
Foto: Redaksi
Foto: Redaksi

Raja Media (RM), Refleksi - Taqobalollahu minna waminkum siyamana wa siyamaqum, minal aidin wal faidzin; mohon maaf lahir batin.

Tak terasa ramadhan sudah lewat, lebaran Idul Fitrisudah dijalankan ratusan juta warga dunia, pun Indonesia.

Puluhan ribu warga baik yang beragama Islam maupun tidak, ramai mudik pulang kampung.

Dua tahun semenjak Covid-19 menyerang pada tahun 2020, baru kesempatan tahun ini bisa mudik pulang kampung.

Walaupun harus vaksinasi booster, itu tidak menyurutkan pemudik yang secara bergelombang pulang kampung.

Berdasarkan data dari beberapa sumber, mudik maupun arus balik tahun ini meningkat dibanding tahun 2019 sebelum ada pandemi Covid-19.

Kita patut bersyukur sampai seminggu lebih pasca lebaran tidak ada berita kluster Covid-19.

Semoga Covid benar-benar hilang pergi dan tidak kembali.

Sehingga masyarkat bisa kembali hidup normal; pasar, tempat tongkrongan hingga tempat ibadah kembali penuh.

Ini jadi berkah lebaran 2022.

Adem-ayem  tahun politik pun patut disyukuri, pasca lebaran calon kuat Capres 2024, Prabowo Subianto melakukan safari silaturahmi ke presiden, tokoh-tokoh, ulama hingga Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Jelas, safari Ketum Gerindra itu menurunkan tensi percapresan yang tengah hot-hotnya.

Begitupun Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartato sampai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semua pada halal-bihalal dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Semoga pada waktunya nanti semua calon berakhir happy ending -berhalalbihalal- diakhir perhelatan mencari orang terbaik menjadi RI 1 di republik ini.

Terbaru, sebuah kabar cukup mengejutkan terkait adanya hepatitis akut yang menyerang anak. Dua orang sudah meninggal.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad sampai harus membuat pernyataan yang meminta Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi hepatitis akut agar tidak menjadi pandemi seperti Covid-19.

Dasco pantas was-was, karena hepatitis akut ini menyerang anak-anak yang notabene calon penerus generasi bangsa.

Semoga hanya penyebaran biasa, bukan pandemi.

Perhelatan G-20 di Indonesia juga menyedot perhatian dunia. Posisi strategis Indonesia sebagai tuan rumah dan Presedensi G-20 membuat Indonesia diyakini  bisa berperan lebih dalam perdamaian dunia.

Terutama mendamaikan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Presiden Joko Widodo pun sudah telponan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky -keduanya pun punya harapan terhadap Indonesia untuk mendukung negaranya masing-masing.

Indonesia lewat Presiden Jokowi tidak berpihak. Baik Presiden Rusia maupun Ukraina diundang di acara G-20 yang akan berlangsung di Bali itu.

Yang tidak senang adalah Amerika, jika seandainya Vladimir Putin hadir di G-20, bisa jadi malah Amerika yang absen.

Semoga tidak terjadi karena tujuannya -perdamaian-.

Ramai juga "Brutus Istana" yang digaungkan politikus PDIP Masinton Pasaribu. Terhadap segelintir orang di Istana yang ingin menjerumuskan Presiden Jokowi.

Bahkan Masinton mengaku punya data terkait "brutus istana" dan pemodalnya.

Namun, Arief Poyuono mantan petinggi Gerindra menolak tuduhan itu. Kalau apa yang disampaikan Masinton itu dinegasikan ke Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan jelas salah.

Arief menyebut Luhut sebagai orang yang setia dan loyal terhadap Presiden Jokowi, mana mungkin disebut Brutus Istana. Arief pun menantang Masinton untuk membongkar klaimnya itu.

Untuk masalah ini akan anget-anget terus mewarnai tahun 2022.

Yang panas dan manas-manasi adalah kelompok pendengung. Walau pilpres 2019 sudah usai tapi pendengung-pendengung dari yang menamakan dan dinamakan Cebong, Kampret dan bukan keduanya terus membuat kegaduhan di media sosial.

Mereka sudah terang-terangan dan berhadap-hadapan mengupas calonnya dan menguliti lawannya.

Walau begitu masyarakat sudah terbiasa dengan pendengung-pendengung ini yang gemuruh di dunia maya, tapi terisolir dari dua nyata, karena was-was ketemu orang yang mungkin diyakininya sebagai haters.

Tontonan pendengung ini akan semakain ramai sampai nanti perhelatan Pilpres 2024.

Adem, anget, panas dikit -biasa ajalah. Yang penting aman.rajamedia

Komentar: