99 Jemaah Haji Diserang Pneumonia, DPR Minta Petugas Kesehatan Bergerak Cepat

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Info Haji – Kabar kurang menggembirakan datang dari Tanah Suci. Sebanyak 99 jemaah haji asal Indonesia dilaporkan terserang pneumonia hingga 20 Mei 2025. 
 

Mereka kini dirawat intensif di rumah sakit rujukan di Mekkah dan Madinah. Data ini disampaikan langsung oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
 

Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, angkat suara. Ia menyampaikan keprihatinan dan meminta semua pihak, khususnya petugas kesehatan haji, untuk siaga penuh menangani kondisi darurat ini.
 

“Kami prihatin atas kabar ini. Kami berharap jemaah segera sembuh dan dapat melanjutkan ibadah haji dalam kondisi fit. Ini peringatan agar protokol kesehatan dijalankan secara ketat oleh seluruh jemaah,” tegas Arzeti dalam keterangannya, Minggu (25/5/2025).
 

 

Masker, Cuci Tangan, Hindari Kontak Fisik
 

Politisi PKB itu menekankan pentingnya kedisiplinan protokol kesehatan di tengah suhu ekstrem dan kerumunan padat di Tanah Suci. Masker, cuci tangan, dan menjaga jarak sosial menjadi tameng utama menghadapi serangan penyakit menular seperti pneumonia.
 

“Peran petugas KKHI sangat krusial. Ketua rombongan dan pendamping regu harus aktif mengingatkan jemaah. Tidak cukup dengan imbauan, tapi butuh pengawasan lapangan,” tegasnya.
 

Lansia dan Komorbid, Harus Diwaspadai
 

Menurut Arzeti, pneumonia kerap menyerang jemaah dengan imunitas lemah, terutama kelompok usia lanjut dan mereka yang memiliki penyakit bawaan. Faktor kelelahan dan paparan panas tinggi selama puncak ibadah haji memperbesar risiko.
 

“Ini kondisi darurat yang butuh kesiapan penuh. Obat-obatan, oksigen, hingga tindakan cepat petugas kesehatan di lapangan tidak bisa ditawar. Keselamatan jemaah harus jadi prioritas,” tandas legislator dari Dapil Jatim I ini.
 

DPR Siap Awasi Penanganan
 

Arzeti memastikan Komisi IX DPR RI akan terus mengawal pelaksanaan ibadah haji tahun ini, khususnya dari aspek kesehatan dan keselamatan jemaah. Ia berharap tidak ada lagi penambahan kasus dan seluruh jemaah bisa menunaikan rukun Islam kelima dengan lancar dan sehat.