Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Pemilik Hotel Di Makkah Puji Pengurusan Haji Pemerintah Indonesia

Laporan: Dede Zaki Mubarok
Selasa, 21 Juni 2022 | 06:53 WIB
Putera pemilik Hotel Sulton, Dr. Naif Alaboud/Dok. Kemenag
Putera pemilik Hotel Sulton, Dr. Naif Alaboud/Dok. Kemenag

Raja Media (RM), Makkah - Perhatian dan pengurusan Pemerintah Indonesia kepada jemaah hajinya lebih baik, jelas, dan profesional.

Demikian disampaikan Dr. Naif Alaboud,  putera pemilik Hotel Sulton di kawasan Shisa, Makkah, dikutip dari laman Kemenag, Senin (20/6).

“Jemaah diperhatikan dan diurus dengan baik dalam hal pemondokan, transportasi, dan konsumsi. Pemerintah Indonesia memeriksa semuanya dan rapi,”  ujar Naif Alaboud  saat penyambutan jemaah di Hotel Sulton, Minggu (19/6).

Naif Alaboud sendiri merupakan insinyur, pengajar konstruksi manajemen di Universitas Ummul Quro, Madinah mengatakan pemerintah Indonesia memiliki proses yang jelas,  tim profesional, dan semua seksi (transportasi, pemondokan, kesehatan, konsumsi, dan lainnya) ditangani secara profesional untuk jemaah haji.

"Mereka mengecek dan mengecek kembali persiapan sebelum jemaah tiba di Makkah,” jelas Naif.

"Saya selama 15 tahun aktif   pelayanan haji dari berbagai negara. Selama 10-12 tahun terakhir bekerja sama melayani jemaah haji Indonesia dan jemaah Indonesia instimewa,” katanya.

naik juga memuji perilaku jemaah Indonesia, menurutnya jemaah haji Indonesia itu istimewa.

"Sesuai pengalaman menjamu jemaah dari berbagai negara, keistimewaan jemaah Indonesia  adalah jemaah yang baik baik, fokus, terdidik, suka membantu. Jemaah dari negara lain memiliki budaya dan perilaku berbeda-beda,” lanjutnya.

"Jemaah Indonesia  terbuka, baik, tahu tanggung jawabnya. Sebagian jemaah mungkin berasal dari pelosok, tapi mereka baik, sabar, suka menolong, baik orang itu berpendidikan tinggi atau tidak, dan murah senyum,” sambungnya.

Selama dua tahun tidak ada jemaah, khususnya dari Indonesia karena pandemik, bagi Naif adalah masa yang aneh karena tahun berlalu dan ia tidak melihat jemaah dari luar negeri.

"Ini kenangan yang sedih. Melayani jemaah haji sebagai tamu Allah adalah sesuatu yang diberi pahala Allah," uajrnya.

"Kami membantu jemaah dengan apa pun yang dapat kami lakukan. Kami semua berharap tidak akan menghadapi masa suram seperti itu lagi,” demikian Naif Alaboud.rajamedia

Komentar: