Dilema ASN di Pilkada: Langgar Netralitas untuk Karir, Tetep Lurus Karir Terancam!
RAJAMEDIA.CO - Info Parlemen - Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda menyampaikan dinamika pertemuan antara Komisi II DPR RI dengan Penjabat (Pj) Gubernur, Bupati dan Wali Kota belakangan ini cukup intensif.
Menurut Rifqi Salah satu isu yang paling sering dibicarakan adalah mengenai soal netralitas Pj dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal itu disampaikanRifqinizamy Karsayuda saat memimpin Rapat Kerja Komisi II dengan Mendagri dan Rapat Dengar Pendapat dengan Pj Gubernur Bali, Pj Gubernur NTT dan Pj Gubernur NTB serta Pj Bupati/Walikota se-Provinsi Bali, NTT dan NTB dengan agenda membahas persiapan dan kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2024, yang digelar di Ruang Rapat Komisi II, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).
Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda --
"Yang begini-begini kan menurut pandangan saya kan soal standar etik yang harus kita lakukan. Saya selalu memberikan ruang ke Penjabat (Pj.) Bupati, Wali Kota atau bahkan Gubernur yang menimbulkan sedikit adanya kebisingan di Komisi II DPR RI akibat masukan kritik dan seterusnya oleh masyarakat yang disuarakan melalui kami Anggota DPR RI,” ujar Rifqinizamy.
Rifqinizamy mengaku merasa miris adalah karena banyaknya temuan aktor lokal yang terpaksa harus terlibat dalam Pilkada Serentak 2024 termasuk ASN di daerah.
Para ASN tersebut, kata Rifqi, harus menunjukkan eksistensinya demi mempertahankan karir dan posisinya. Terlebih, jika ada petahana di wilayah tersebut, sehingga menjadi rahasia umum soal netralitas ASN.
“Secara normatif, Pak Pj Gubernur, mereka (ASN) dituntut netral. Di sisi yang lain kalau tidak ikut ikutan, karir terancam. Ini kan satu dilema yang kita hadapi dimanapun di republik ini," ujarnya.
"Dan Bapak sekarang membawahi teman-teman dengan nasib seperti ini. Mau tiap pagi apel bapak bilang netral, siang netral, sore netral, (tapi) malam khilaf. Ini situasi yang sama-sama kita ketahui bersama,” ujar Rifqi menyindir halus.
Komisi II DPR RI, kata Rifqi akan mencari formula terbaik dengan Pemerintahan baru ini di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto agar persoalan netralitas ASN ini tidak terus berulang
"Komisi II DPR RI tahun depan akan merevisi UU ASN, kita cari formula. Salah satunya mungkin Eselon 2, (Eselon) 1 akan kita tarik semua jadi ASN Pusat. Jadi, Bapak-Bapak ini yang orang Bali ini bisalah jadi Sekda di Kalsel, yang Kalsel bisa jadi Kadis di NTT," ujarnya.
"Kalau yang tidak siap, ya sudah usul saja pensiun dini. Maka akan terjadi refreshment birokrasi, yang gak siap akan minggir dengan sistem merit yang merata secara nasional,” pungkasnya.
Politik | 5 hari yang lalu
Daerah | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Parlemen | 4 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu