Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ace Hasan: Resiliensi Komunitas Adalah Fondasi Ketahanan Nasional

Laporan: Nazila Nur
Kamis, 30 Oktober 2025 | 15:11 WIB
Gubernur Lemhannas RI, Dr. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si saat menjadi pembiacara kunci di workshop CSRC UIN Jakarta bekerja sama dengan Konrad Adenauer Stiftung (KAS) Indonesia–Timor Leste. - Istimewa/Ace Hasan -
Gubernur Lemhannas RI, Dr. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si saat menjadi pembiacara kunci di workshop CSRC UIN Jakarta bekerja sama dengan Konrad Adenauer Stiftung (KAS) Indonesia–Timor Leste. - Istimewa/Ace Hasan -

RAJAMEDIA.CO - Ciputat, UIN Jakarta -  Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Dr. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si, menegaskan pentingnya memperkuat resiliensi komunitas sebagai fondasi utama ketahanan nasional. 
 

Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam Workshop bertema “Resiliensi Komunitas & Ketahanan Nasional: Mempromosikan Perdamaian dan Toleransi melalui Kontra Narasi terhadap Ekstremisme Kekerasan dalam Konteks Global”, di Jakarta, Kamis pagi (30/10).
 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Center for Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan Konrad Adenauer Stiftung (KAS) Indonesia–Timor Leste.
 

Hadir Tokoh Parlemen Jerman dan Akademisi UIN Jakarta
 

Acara tersebut turut dihadiri Anggota Parlemen Jerman HE Nicolas Zipelius dan HE Catarina dos Santos-Wintz dari partai CDU, serta Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Asep Saefuddin Jahar. Beragam elemen masyarakat sipil juga tampak hadir, menandakan perhatian lintas negara terhadap isu ketahanan sosial dan kontra narasi ekstremisme.

Nilai Kebangsaan Jadi Basis Kontra Narasi Ekstremisme
 

Dalam pemaparannya, Gubernur Lemhannas RI menekankan bahwa kontra narasi terhadap ekstremisme kekerasan tidak cukup hanya bersifat wacana, tetapi harus dibangun di atas nilai-nilai fundamental kebangsaan.
 

“Kontra narasi terhadap ekstremisme kekerasan harus berbasis pada nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang menegaskan semangat moral religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dalam bingkai kemajemukan bangsa,” ujar Ace Hasan.

Menurutnya, resiliensi komunitas adalah benteng awal yang menjaga masyarakat dari infiltrasi ideologi kekerasan dan intoleransi. Dengan memperkuat fondasi sosial dan nilai kebangsaan, bangsa Indonesia dapat menjaga stabilitas serta ketahanan nasional secara berkelanjutan.
 

Indonesia Sebagai Contoh Dunia
 

Lebih jauh, Ace Hasan menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dalam mempromosikan perdamaian global.
 

“Nilai-nilai inilah yang akan membawa Indonesia berkontribusi bagi dunia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dan negara muslim yang demokratis,” tegasnya.
 

Ace Hasan menutup sesi dengan menyerukan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil dalam membangun kontra narasi yang konstruktif, berbasis nilai Pancasila, serta menjunjung tinggi toleransi dan kemanusiaan.rajamedia

Komentar: