Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Tujuan Utama 16 Ormas Islam Bertemu Presiden Akhir Agustus Lalu Ternyata Bahas Palestina

Laporan: Zulhidayat Siregar
Sabtu, 20 September 2025 | 13:33 WIB
Ketua Umum DDII, Dr. Adian Husaini, (kanan) tampak menyampaikan pernyataan dalam pertemuan pimpinan 16 ormas Islam dengan Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, pada 30 Agustus 2025 lalu. Foto: adianhusaini.id
Ketua Umum DDII, Dr. Adian Husaini, (kanan) tampak menyampaikan pernyataan dalam pertemuan pimpinan 16 ormas Islam dengan Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, pada 30 Agustus 2025 lalu. Foto: adianhusaini.id

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Politik - Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Dr. Adian Husaini, buka suara soal pertemuan pimpinan 16 ormas Islam dengan Presiden Prabowo Subianto di Hambalang pada 30 Agustus 2025 lalu. Pertemuan ini sebelumnya mendapat perhatian luas karena digelar di tengah gencarnya unjuk rasa saat itu.


Melalui laman pribadinya, adianhusaini.id, yang diunggah kemarin, dia menjelaskan persamuhan tersebut bukanlah undangan mendadak dari presiden, melainkan inisiasi dari ormas-ormas Islam sendiri. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari silaturahim antar-ormas Islam untuk mencari solusi bagi krisis di Gaza, Palestina.


Pada awalnya, beberapa ormas seperti Hidayatullah, Persatuan Islam (Persis), dan Dewan Dakwah mengajukan permohonan bertemu dengan PBNU pada 30 April 2025. Pertemuan serupa kemudian dilanjutkan dengan PP Muhammadiyah pada 14 Mei 2025.


"Dan keduanya menghasilkan kesamaan pandangan mengenai isu Palestina," jelas Adian Husaini.


Setelah itu, lanjutnya, melalui Pimpinan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, ormas-ormas ini berupaya untuk bertemu Presiden Prabowo. Akhirnya, pertemuan itu terwujud pada 30 Agustus 2025 setelah salah satu ketua umum ormas menyampaikan keinginannya kepada Ketua MPR.


Dialog Terbuka tentang Permasalahan Bangsa


Lebih jauh Adian Husaini menjelaskan dialog antara pimpinan 16 Ormas Islam itu berlangsung dengan sangat terbuka. Selain membahas isu Palestina, pertemuan ini juga mencakup diskusi mendalam tentang berbagai problematika bangsa, baik di tingkat nasional maupun global.


Dalam dialog tersebut, para pimpinan ormas Islam menyampaikan pandangan mereka secara terbuka, termasuk mengenai kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat atau tidak terkomunikasikan dengan baik.


"Para pimpinan ormas merasa memiliki kewajiban untuk memberikan "amar ma'ruf nahi munkar" (menyerukan kebaikan dan mencegah kemungkaran) atau tausiah kepada pemerintah," ungkapnya.


Dalam kesempatan itu Presiden Prabowo juga berbagi tentang tantangan berat yang dihadapi pemerintahannya dan menegaskan komitmennya untuk membangun Indonesia menjadi negara yang kuat dan makmur. Adian Husaini menilai bahwa Presiden Prabowo memiliki keterbukaan dan kemampuan komunikasi yang tinggi.


Dia juga memuji komitmen pribadi Prabowo yang dianggapnya sudah "selesai dengan dirinya sendiri" karena berasal dari keluarga berkecukupan dan tidak pernah mengalami kemiskinan. "Ini menunjukkan bahwa jabatan yang diemban adalah amanah mulia, bukan sekadar ambisi pribadi," tulisnya.


Lanjutan Pertemuan di Istana


Setelah di Hambalang, pertemuan kemudian berlanjut di Istana Negara tiga hari kemudian, Selasa, (2/9/2025). Namun pertemuan di Istana ini dengan skala yang lebih luas, melibatkan perwakilan dari berbagai lembaga keagamaan, buruh, hingga pimpinan partai.


Adian yang pernah bertugas sebagai wartawan di Istana pada era Presiden Soeharto, membandingkan suasana saat itu dengan kondisi saat ini. Dia merasa suasana dialog dengan Presiden Prabowo jauh lebih terbuka dibandingkan masa sebelumnya.


Pentingnya Menjaga Dialog yang Terbuka


Para pimpinan ormas Islam, termasuk Dr. Adian, berharap bahwa suasana dialog dan keterbukaan seperti ini dapat terus berlanjut. Mereka memandang bahwa upaya ini adalah bagian dari amanah agama dan kewajiban sebagai warga negara untuk terus menguatkan bangsa dan negara.


Secara keseluruhan, pertemuan antara 16 ormas Islam dan Presiden Prabowo ini menjadi ajang silaturahim yang strategis untuk membahas berbagai isu penting.


"Pertemuan ini menunjukkan adanya upaya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam membangun bangsa, serta mencari solusi bagi permasalahan global seperti krisis di Palestina," demikian tutup Dr. Adian Husaini. rajamedia

Komentar: