Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Sebut Dukungan ke Anies-Sohibul Kadaluwarsa, PKS Kena Operasi Politik!

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 21:27 WIB
Jurubicara PKS Muhammad. [Foto: Disway]
Jurubicara PKS Muhammad. [Foto: Disway]

RAJAMEDIA.CO - Pilgub Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya 'iman politiknya' goyang untuk berpindah hati alias move on dari Anies Baswedan dan mencoba melirik Ridwan Kamil (RK) di pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta.


Klaim, dukungan untuk Anies yang semula dipasangkan dengan kadernya yakni Mohamad Sohibul Iman (AMAN) yang disebutnya sudah kadaluarsa, hanya siasat politik.


PKS beragumentas, Anies tidak bisa memenuhi sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan yakni 40 hari terhitung sejak 25 Juni-4 Agustus 2024.


"Jadi keputusan dari DPP PKS sebelumnya bahwa kita rencana yang pertama adalah mengusung Bapak Anies-Sohibul Iman. Dan kerangka kerja kita itu berlangsung dari sejak deklarasi tanggal 25 Juni hingga 4 Agustus, kemarin," ujar Jurubicara PKS Muhammad Kholid dikutip, Sabtu (10/8).


Kholid menjelaskan, dalam jangka waktu 40 hari itu PKS tidak juga mendapat dukungan dari parta lain.


Meski PKS jadi pemenang di Jakarta, belum bisa melengkapi syarat minimal 22 kursi di DPRD DKI untuk mencalonkan Anies seorang diri.


"PKS walaupun partai pemenang di Jakarta kita memiliki 18 kursi, masih kurang 4 kursi tentu sebagai partai politik ketika kita belum memenuhi kursi tadi," kata Kholid.


"Kandidat yang kita usung (AMAN) tidak bisa berlayar hingga saat ini," tambah Kholid.


Atas dasar itu, PKS kini membuka opsi kedua untuk berkomunikasi dengan pihka Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.


Pada komunikasi dengan KIM, kata Kholid, PKS sebagai pemenang Pemilu di Jakarta tentunya menyodorkan kadernya sebagai calon gubernur atau wakil gubernur Jakarta di Pilkada 2024.


"Jadi keputusan PKS yang tidak berubah sejak awal adalah karena aspirasi mandat dari warga Jakarta tertinggi itu di PKS karena kita pemenang pemilu, maka PKS memutuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur atau sebagai calon wakil gubernur itu keputusannya," kata Kholid.


Kholid menegaskan, nama Anies ada di opsi pertama, sehingga tidak akan disodorkan pada opsi kedua.


"Tentu ini kan opsi kedua beda dengan opsi pertama," pungkasnya.

 

PKS merapat ke Prabowo-Gibran

 

Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  Ahmad Syaikhu menyampaikan partai yang dipimpinnya memutuskan merapat ke barisan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).


Keputusan merapat itu berdasarkan hasil musyawarah Majelis Syuro PKS ke-11 yang digelar di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu (10/8).


Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, berdasarkan amanat Majelis Syuro, pihaknya diminta melanjutkan komunikasi dengan Prabowo selaku presiden terpilih.


Syaikhu menegaskan, saat ini komunikasi politik sudah terjalin dengan kubu Prabowo-Gibran.


Kata Syaikhu, hubungan PKS dengan Prabowo sudah terjalin baik sejak 2014. Sehingga saat ini tinggal melanjutkan hubungan yang sudah terjalin lama.


"Pimpinan PKS telah berkomunikasi dengan Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih pada Pilpres 2024. Tentu saja kita juga memahami bahwa hubungan PKS dengan Pak Prabowo Subianto ini sudah terjalin sejak pemilu presiden 2019 dan pemilu presiden sebelumnya tahun 2014, oleh karena itu musyawarah Majelis Syuro yang ke-11 ini mengamanatkan kepada DPP PKS untuk melanjutkan komunikasi yang telah berlangsung baik," kata Syaikhu dalam keterangan persnya.rajamedia

Komentar: