Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Liga 1 Digelar Menpora, Ada Terobosan?

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 07 Oktober 2022 | 07:37 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali memberikan keterangan pers terkait rapat evaluasi penyelengaraan kompetisi/Kememnpora
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali memberikan keterangan pers terkait rapat evaluasi penyelengaraan kompetisi/Kememnpora

Raja Media (RM), Sepakbola - Rapat koordinasi terkait  evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan penyelenggaraan sepakbola Indonesia, seluruh pihak bersepakat untuk melakukan evaluasi menyeluruh penyelenggaraan kompetisi.

Rapat koordinasi yang digelar di di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan Jakarta Pusat itu dipimpin Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dihadiri Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Kemendagri, Polri, Kemenkes, perwakilan klub liga 1 dan perwakilan suporter yakni Bonek, The Jakmania, Bobotoh dan Aremania.

Keempat basis suporter terbesar di Indonesia tersebut telah memberikan suaranya masing-masing terkait penanganan dan pengamanan pertandingan sepakbola nantinya.

Tentu saja, tujuannya agar Tragedi Kanjuruhan tak kembali terjadi, sehingga semua kalangan dapat menikmati sepakbola Indonesia.

"Dari perjalanan rapat siang hari hingga sore hari ini mempersilahkan dari PSSI, perwakilan klub, perwakilan suporter, teman-teman lembaga tingkta pusat. Polri, BNPB, Kemendagri dan Kemenkes, kita menyampaikan pandangan kita dan dari itu ada beberapa catatan,” ujar Zainudin Amali Usai Rapat, , Kamis (6/10).

Saat ini, sepakbola Indonesia bukan lagi milik satu kelompok suporter yang notabene didominasi anak-anak remaja. Melainkan semua kalangan seperti 'keluarga sepakbola' mulai melirik hiburan selama 90 menit tersebut di stadion langsung.

Terbukti, dari 131 korban yang meninggal dunia di Tragedi Kanjuruhan, didominasi sejumlah anak-anak di bawah umur dan orang tua.

Ini menandakan bahwa sepakbola Indonesia perlahan mulai diterima semua kalangan, seiring minimnya tindak anarkis oknum suporter.

Karena itu, Zainudin Amali menyatakan seluruh pihak akan mengevaluasi penyelenggaraan kompetisi sepakbola baik Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 Indonesia.
 Terutama soal penanganan para suporter, harapannya insiden-insiden di tengah pendukung tim sepakbola tak kembali terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

"Bersepakat untuk melakukan evaluasi menyeluruh dari penyelenggaraan kompetisi sepakbola nasional bukan hanya Liga 1 tapi Liga 2 dan Liga 3,” tambahnya.

Zainudin Amali tidak membahas mengenai tugas dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Menurutnya, proses penyidikan Tragedi Kanjuruhan sepenuhnya dia serahkan kepada pihak berwajib.

"Kita tidak membahas sama sekali tentang perkembangan yang ada di Tragedi Kanjuruhan karena itu sudah ada tim yang mengerjakan yakni TGIPF mereka sudah bekerja,” demikian Zainudin Amali,rajamedia

Komentar: