Puan Tanya-Tanya Prabowo Mau Evakuasi atau Relokasi Warga Gaza

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani buka suara soal rencana Presiden Prabowo Subianto yang ingin membawa warga Gaza korban perang ke Indonesia. 
 

Puan ogah berspekulasi dan minta kejelasan: Ini evakuasi atau relokasi sih?
 

"Sampai saat ini kan belum ada penjelasan lanjut, apakah ini mengevakuasi atau merelokasi," semprot Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (14/4). 
 

“Jadi kami dari DPR tentu saja menginginkan ada penjelasan lebih langsung, lebih jelas,” lanjutnya.
 

Puan: Jangan Asal Angkut, Jelaskan Dulu!
 

Puan mewanti-wanti, jangan sampai program kemanusiaan ini malah bikin gaduh. DPR mau duduk bareng dulu, dengar langsung dari mulut Menlu Sugiono, terutama lewat Komisi I.
 

"Tentu saja dari Kementerian Luar Negeri, apa yang akan dilakukan, bagaimana rencananya, dan lain-lain sebagainya," beber politisi PDI-Perjuangan itu.
 

Evakuasi atau Relokasi, Harus Jelas dan Tuntas
 

Puan mengingatkan, evakuasi dan relokasi itu beda tipis tapi dampaknya bisa gede. Kalau cuma rawat korban luka, silakan. Tapi kalau niat relokasi, artinya masuk ranah diplomasi yang rumit dan berdampak jangka panjang.
 

"Karena untuk melakukan apakah itu mengevakuasi, apakah merelokasi, tentu saja dibutuhkan tindak lanjut yang lebih dalam, untuk di lapangannya dalam pelaksanaan tersebut," kata Puan.
 

Prabowo: Bantu, Bukan Relokasi
 

Sebelumnya, Prabowo buka suara di Turki soal rencana evakuasi 1.000 korban luka dari Gaza ke Indonesia. Katanya, ini bentuk kepedulian Indonesia terhadap derita rakyat Palestina.
 

“Ya itu kan tawaran kita untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan... penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat,” ujar Prabowo.
 

Waktu ditanya apakah ini relokasi? “Oh tidak, tidak, (ini) untuk membantu,” tegas mantan Danjen Kopassus itu.
 

Komentator: Harus Sejalan, Jangan Bikin Blunder
 

Sumber di Senayan menyebut, DPR siap mendukung langkah kemanusiaan, asal prosedur dan koordinasinya beres. Jangan sampai niat baik Prabowo dibaca salah, apalagi oleh dunia internasional yang sensitif soal Gaza.