Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Minta Maaf! PBNU Tegaskan 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, Pribadi Tidak terkait Lembaga!

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 16 Juli 2024 | 17:34 WIB
Lima aktivis NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Israel. ---
Lima aktivis NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Israel. ---

RAJAMEDIA.CO - Polkam - Permintaan maaf disampaikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait dari lima anggotanya (aktivis NU) bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Israel.


Kelima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel tersebut meliputi Sukron Makmun (Wakil Ketua PWNU Banten).

 

Zainul Maarif (dosen Unusia), Munawir Aziz (Sekum PP Pagar Nusa), Nurul Bahrul Ulum (Wakil Koordinator Bidang Media Informasi, Penelitian, dan Pengembangan PP Fatayat NU), dan Izza Annafisah Dania (Wakil Koordinator Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup PP Fatayat NU).

 

Konfersi pers Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, terkait lima anggota NU yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.


Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf menegaskan, pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel tersebut merupakan tanggung jawab pribadi dari masing-masing mereka.


Dia menegaskan, pihaknya tidak tahu menahu masalah tersebut. Kata Yahya, PBNU tidak pernah memerintahkan anggotanya untuk bertandang ke Israel.


Kendati demikian, atas nama PBNU, Yahya meminta maaf pada masyarakat atas kelakuan 5 anggotanya tersebut.


"Pertama sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama yang tempo hari pergi ke Israel melakukan engagement di sana," kata Yahya di kantor PBNU, Jakarta Pusat pada Selasa (16/7).


"Ada yang berangkat ke Israel itu sama sekali tidak tahu menahu, tidak ada mandat kelembagaan, tidak ada pembicaraan kelembagaan, sehingga yang dilakukan oleh anak-anak yang berangkat ke Israel tempo hari itu adalah tanggung jawab mereka pribadi dan tidak terkait dengan lembaga," sambung Yahya.


Yahya memaklumi masyarakat marah akan hal ini. Pasalnya apa yang diperbuat 5 anggota NU tersebut tidak patut dilakukan di tengah panasnya konflik Israel-Palestina.


"Kami mengerti dan sangat memaklumi bahwa ini, dan kami merasakan hal yang sama bahwa hal ini adalah sesuatu yang tidak patut di dalam konteks suasana yang ada saat ini," tandasnya.rajamedia

Komentar: