Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Gus Muhaimin Tegaskan Rapat Koalisi KIR Tidak Ada Pembahasan Prabowo-Airlangga

Laporan: Carep-1
Sabtu, 29 April 2023 | 08:19 WIB
Ketum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar saat konferensi pers di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Jumat (28/4). (Foto: Disway)
Ketum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar saat konferensi pers di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Jumat (28/4). (Foto: Disway)

RAJAMEDIA.CO - Politik - Nama Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto tidak dibahas dalam pertemuannya dengan Partai Gerindra.

Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar saat konferensi pers di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Jumat (28/4).

Gus Muhaimin panggilan lain Muhaimin Iskandar perlu menyampaikan itu karena mendengar kabar bahwa Prabowo dan Airlangga adalah pasangan yang serasi untuk menjadi Capres dan Cawapres.

"Tidak masuk pembahasan," tegas Abdul Muhaimin Iskandar

Gus Muhaimin itu mengaku bahwa dalam rapat antar anggota dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), tidak membahas terkait nama cawapres.

Bahkan Cak Imin meminta dihadapan kepada awak media untuk bersabar kerana dalam koalisi KIR, nama-nama cawapres masih dalam diskusi.

"Sabar," kata Cak Imin yang disusul dengan gelak tawa para awak media.

Diketahui sebelumnya, baru-baru ini Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Yaqut Cholil Qoumas mengunggah sebuah foto yang menunjukan kedekatan sosok dua tokoh politik

Dua tokoh politik yang dimaksud oleh Yaqut Cholil Qoumas, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Dalam unggahannya itu, dia menuliskan sebuah caption yang menjelaskan bahwa kedua ketua umum partai tersebut jika dipasangkan menjadi Capres dan Cawapres akan menghasilkan Pemilu 2024 yang kompetitif.

"Jika beliau berdua berpasangan pada Pilpres 2024 nanti, saya kok merasa kontestasi akan sangat kompetitif. Dan ini akan sangat baik untuk demokrasi dan menjanjikan bagi Indonesia yang raya ini," tulis Yaqut Cholil Qoumas dalam unggahannya.

"Politik memang dinamis. Kadang apa yang sedari awal diskenariokan berbeda di ujung. Jika sama, disyukuri lalu diikhtiari. Jika berbeda tak perlu ratapi. Rakyat bangsa ini berhak mendapatkan pemimpin yang terbaik, buka yang terlicik," terangnya.rajamedia

Komentar: