Komaruddin Hidayat: Pers Harus Jadi Penjaga Akal Sehat Bangsa!

RAJAMEDIA.CO - Palu, Sulawesi Tengah — Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat, secara resmi menutup Musyawarah Nasional (Munas) ke II dan Seminar Nasional Pro Jurnalismedia Siber (PJS) di Kota Palu, Selasa (15/7/2025) sore.
 

Penutupan dilakukan secara virtual oleh Komaruddin yang baru dua bulan menjabat Ketua Dewan Pers. Dalam pidatonya, ia menyampaikan pesan tajam soal tantangan dan masa depan pers di tengah era digital yang serba cepat dan penuh distraksi.
 

Jurnalis Harus Paham Rantai Peristiwa
 

Komaruddin mengingatkan, jurnalis tidak sekadar mengejar kecepatan, tapi harus memahami sebab-akibat setiap kejadian.
 

“Tidak semua peristiwa bisa diungkap detail, tapi jurnalis harus memahami konteks peristiwa agar berita menjadi utuh, akurat, dan berimbang, baik lokal, nasional, maupun global,” tegasnya.
 

Disrupsi Digital Ancam Marwah Pers
 

Komaruddin menyoroti perubahan ekosistem media dari cetak ke digital. Ia menyebut media sosial sebagai pisau bermata dua, menjadi ruang ekspresi tapi juga lahan subur penyebaran hoaks.
 

“Ketika media mainstream kehilangan audiens, medsos menyebar hoaks, pers sebagai pilar demokrasi sedang terancam,” ujar guru besar filsafat ini.
 

Pers Sahabat Negara, Kritik Jangan Dibungkam
 

Ketua Dewan Pers juga mengungkap kerja sama dengan Kejaksaan Agung untuk memperkuat perlindungan pers.
 

“Pers adalah sahabat negara, mata dan telinga rakyat. Kritik jangan dibungkam, pemerintah harus mendengarkan suara pers,” katanya.
 

Peringatan Keras Soal Kualitas Media
 

Komaruddin mengingatkan, daftar verifikasi Dewan Pers bukan jaminan mutlak. Ia mendorong seluruh insan pers meningkatkan kualitas dan menjaga kepercayaan publik.
 

“Jika ruang informasi dikuasai konten medsos yang tak terkendali, langit negeri ini akan gelap,” tegasnya.
 

Pesan Penutup
 

Mengakhiri sambutan, Komaruddin mengapresiasi PJS yang mengusung tema “Memperkuat Konsolidasi Pers Siber untuk Demokrasi dan Pembangunan Daerah” dalam Munas II.
 

“Indonesia dibangun dari perjuangan, independensi, dan semangat pers. Jangan rusak rumah besar Indonesia dengan perpecahan informasi,” tutup Komaruddin seraya mengucap Alhamdulillah.