Dunia Pers Berduka! Jurnalis Kritis Babel Jadi Korban Pembunuhan Keji

RAJAMEDIA.CO - Pangkal Pinang, Hukrim – Dunia pers Bangka Belitung berduka. Adityawarman (48), wartawan senior sekaligus Pemimpin Redaksi media online lokal Okeyboz.com, ditemukan tewas mengenaskan di dalam sumur kebun miliknya di kawasan Dealova, Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Jumat (8/8/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
 

Jasadnya ditemukan dengan luka-luka sayatan benda tajam. Dugaan kuat, korban dibunuh terlebih dahulu sebelum tubuhnya dibuang ke sumur sedalam beberapa meter. Saat ditemukan, ia masih mengenakan kaos biru, celana jeans biru, dan kaos kaki hitam abu-abu.
 

Polisi bergerak cepat. Satu terduga pelaku, yang disebut sebagai penjaga kebun korban, berhasil ditangkap di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Mobil Daihatsu Terios putih BN 1397 TE milik korban turut diamankan.
 

Kronologi Hilang Kontak
 

Tragedi ini bermula Kamis (7/8/2025) pagi. Sekitar pukul 10.40 WIB, Adityawarman berpamitan kepada keluarga untuk pergi ke kebun bertemu seseorang.
 

“Kemarin itu katanya Bapak mau ketemu dengan orang Swiss-Bell. Setelah itu, dari sekitar jam 11.30 WIB sampai sekarang nomornya tidak bisa dihubungi lagi,” tutur Nava Praditya Oktarila (23), anak korban.
 

Sejak siang, ponsel korban mati total. Kepanikan keluarga memuncak. Laporan resmi pun dibuat ke SPKT Polda Kepulauan Bangka Belitung pada Jumat pagi.
 

Penemuan Mengerikan di Sumur Kebun
 

Direktur Kriminal Umum Polda Babel, Kombes Pol Muhammad Rivai Arvan membenarkan laporan keluarga. 
 

“Betul, sudah ada laporan. Tim Jatanras langsung bergerak,” ujarnya.
 

Informasi lapangan membawa polisi ke kebun korban. Di sanalah, fakta mengerikan terkuak—jasad Adityawarman ditemukan di dalam sumur, penuh luka, menjadi bukti nyata kekerasan brutal.
 

Duka Mendalam Dunia Jurnalistik
 

Lebih dari dua dekade berkarier, Adityawarman dikenal sebagai jurnalis kritis dan berintegritas tinggi. Ia juga aktif di Pers Pro Jurnalismedia Siber (PJS).
 

“Kami semua berduka. Dia orang yang berani dan tak pernah goyah memperjuangkan kebenaran. Kami minta polisi mengusut tuntas kasus ini,” ujar seorang rekan dekatnya.
 

Tragedi ini menjadi pengingat pahit bahwa keselamatan jurnalis masih rawan, terutama mereka yang kerap mengangkat isu sensitif.
 

Jenazah rencananya dimakamkan setelah proses autopsi di RS Bhayangkara selesai. Duka menyelimuti keluarga, rekan, dan seluruh insan pers Bangka Belitung.